Kakanwil Kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin, Berikan Tausiyah di Lapas Kelas IIB Pati

THI. Pati - Melanjutkan rangkaian safari ramadhan pada 10 malam akhir ramadhan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A. Yuspahruddin kunjungi Lapas Kelas IIB Pati, pada Sabtu(23/04/22).


A. Yuspahruddin saat berikan tausiah di lapas kelas II Pati.


Rangkaian kegiatan safari ramadhan ini terdiri dari berbuka bersama, Sholat Maghrib, Isya dan Sholat Tarawih bersama.


Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah A Yuspahruddin menyampaikan tausiah usai salat Isya di Masjid At-Taubah Lapas Kelas IIB Pati.


Kakanwil terlebih dahulu mengutip surah Al-Ahzab ayat ke-72 yang memiliki tafsir bahwa manusia menerima tawaran amanah dari Allah SWT untuk menguasai dunia.


"Allah pernah menyampaikan permintaan kepada langit, bumi, dan gunung tapi semua menolak amanah itu. Akhirnya ditawarkan ke manusia dan menerimanya. Sesungguhnya manusia itu zalim dan bodoh," tuturnya menafsirkan surah tersebut.


Lebih lanjut Kakanwil mengungkapkan bahwa Allah SWT memberi 3 (tiga) perangkat untuk menjalankan amanah tersebut dan kewajiban untuk mengamalkannya.


"Allah kasih kita perangkat pendengaran, penglihatan, dan akal serta hati. Semua itu diberikan untuk menguasai alam. Maka sebagai kewajiban melaksanakan perintah kalau dilaksanakan akan mendapat surga tapi kalau tidak akan mendapat ganjaran di neraka," ujar Yuspahruddin.


"Isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Karena tidak menggunakan akal untuk memahami ayat-ayat Allah, diberikan penglihatan tapi tidak digunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan diberikan telinga tapi tidak digunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah. Sesungguhnya kalian sama dengan hewan ternak. Bahkan lebih sesat lagi," sambungnya mengutip surah Al-A'raf ayat 179.


Melalui ayat-ayat yang ia sampaikan, Kakanwil berpesan kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Pati untuk menggunakan perangkat yang telah diberikan oleh sang Maha Pencipta dalam menjalani kehidupan masa tahanan.


"Anda berada di dalam sini itu adalah bentuk Rahmat Allah. Karena kalau anda di luar belum tentu tahu baca Al-Qur'an dan ibadah lainnya. Mumpung sedang diuji dalam bentuk kesulitan ini adalah kesempatan untuk menggunakan sebaik-baiknya perangkat yanh diberikan Allah," pungkas Yuspahruddin. (Amin)