Kampung Budaya Piji Wetan Mengangkat Dua Ajaran Islam Sunan Muria

TH.Indonesia. Kudus - Budaya menjadi pondasi dalam membentuk karakter masyarakat yang penuh dengan kearifan dan terbuka untuk semua kalangan.

Kampung Piji wetan menjadi warisan budaya leluhur selain kearifan lokal masyarakat kabupaten kudus.

Dalam rangka mengikuti lomba cerita budaya desaku Kemendikbud RI, film dokumenter berdurasi 8 menit karya warga Piji Wetan mengangkat dua nilai filosofi dari ajaran Sunan Muria yakni Tapa Ngeli dan Pagar Mangkuk, Sabtu tgl (12/09/20).

Salah satu inisiator Kampung Budaya Piji Wetan, Muchammad Zaini, menjelaskan pemilihan Tapa Ngeli dan Pagar Mangkuk bertujuan untuk mengenalkan dua ajaran tersebut kepada masyarakat yang lebih luas.

Ajaran Tapa Ngeli mengandung makna sengaja mengahnyutkan diri tetapi tidak terbawa oleh arus gelombang yang ada.

Sedangkan Pagar Mangkuk adalah ajaran Sunan Muria yang mendidik masyarakat agar ringan tangan dalam bersedekah dan membantu orang lain, begitu penjelasan Zaini.

Menurut Zaini, dua ajaran tersebut dipandang relevan untuk disebarluaskan kepada masyarakat yang lebih luas lagi saat mengatasi problematika hidup.

Sayang sekali jika ajaran mulia tersebut hanya terkhususkan baginwarga utamanya warga Muria dan sekitarnya.

“Di Piji Wetan, dua filosofi ajaran itu diimplementasikan dalam laku budaya berupa jagongan, tonilan dan mangkukan,” kata Zaini.

Tonilan adalah pentas teater rakyat yang didalamnya berisi lakon cerita-cerita legenda yang berkaitan dengan Sunan Muria dan asal usul desa-desa yang ada di kawasan Muria.

Pentas ini berfungsi untuk melestarikan dan meluruskan cerita-cerita yang berhubungan dengan Sunan Muria agar tidak disalah pahami masyarakat.

“Banyak versi cerita yang salah tentang Sunan Muria itu coba kami luruskan untuk meminimalisir salah paham.

Seperti legenda Dewi Nawangsih dan legenda Bakaran,” jelasnya.

Kebudayaan yang adiluhung dari para leluhur kita harus kita jaga dan uri uri sebagai warisan budaya bangsa Indonesia dan juga sebagai kearifan lokal masyarakat kab. Kudus, selain sebagai cagar budaya yang menjadi keunikan tersendiri. ($.Hari)