Misteri SMAN 02 Pati, Hawa Mistis Sang Ratu Dewi Ayu Safitri Menebar Maut

TH.Indonesia. Pati - Misteri SMAN 02 Pati menyimpan banyak misteri yang tersembunyi, sejak berdiri pada dekade awal tahun 1970 SMAN 02 Pati menjadi favorit pilihan rujukan anak anak SMP yang ingin melanjutkan ke sekolah tingkat atas atau SMU, Jum'at tgl (01/03/19).

Hawa mistis yang menyelimuti area sekolah di SMAN 02 Pati.

Hingga kini para murid murid lulusan SMAN 02 Pati telah banyak mengisi formasi tata pemerintahan di kabupaten Pati, baik sebagai pegawai negeri, guru maupun wirausaha, jaksa, politikus dan lain sebagainya.

Banyak fenomena dalam kehidupan di dalam sekolahan tersebut yang hingga kini masih tersimpan dan tertutup rapat baik dikalangan para pelajar maupun para pengajar yang ada sekarang ini.

Tidak banyak yang tahu bahwa hampir setiap tahun para siswa atau siswi yang yang menuntut ilmu disitu meninggal dunia dikarenakan sawab keganasan dari Kanjeng Ratu Dewi Ayu Safitri penguasa kerajaan gaib yang ada di area dalam gedung sekolahan tersebut terutama gedung "Sasana Langen Suka" aula tempat olahraga atau pertemuan.

Kanjeng Ratu Dewi Ayu Safitri adalah seorang ratu ghoib yang mempunyai banyak pasukan kerajaan yang mendiami area khusus sekolah SMAN 02 Pati.

Hal inilah yang hampir tidak pernah terungkap oleh orang awam bahwa tumbal yang berupa nyawa seorang siswa atau siswi terus kehilangan nyawanya tanpa ampun sebagai tumbal kerajaan ghaib tersebut.

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap acara baik caraka malam yang diadakan oleh Pramuka pasti ada bakar dupa disepanjang acara, pernah ada kejadian siswa siswi kesurupan masal pada waktu itu.

Dan hampir dipastikan kenapa yang menjadi korban di kelas XII IPA 1 dan XII IPS III hingga mayoritas siswa yang meninggal hingga kini.

Apakah kelas tersebut telah menjadi syarat tumbal dari sang Ratu ghoib atau ada kelas yang lainnya yang belum terungkap selama ini.

Pasar ghoib atau pasar setan yang terletak dilapangan basket, setiap menjelang sore hari setelah maghrib selalu ada aktifitas yang selalu ramai dengan segala macam hiruk pikuk para penghuninya, baik pasar malam maupun hiburan Gending Jawa dengan aroma mistis yang ada.

Dan satu hal ada yang unik di depan laboratorium kimia, ada sosok patung Ganesha yang selalu menatap tajam kebarat menarik untuk dicermati bahwa disitu ada hal masih menyimpan misteri besar selama ini.

Pada waktu itu seorang pelajar siswi bernama Novita (samaran) hampir menjadi korban keganasan sang Kanjeng Ratu Dewi Ayu Safitri, sempat koma hampir satu bulan di rumah sakit Mardi Rahayu Kudus pada waktu itu masih kepala sekolah Drs. Sutowo dan wakil kepala sekolah Budi Sulistyo almarhum.

Kondisi pada waktu itu sang siswi sempat dibawa ke kerajaan ghoib dan disandera sukma'nya hingga berminggu-minggu koma tak berdaya tak sadarkan diri dirumah sakit, yang akhirnya sempat terjadi perlawanan dengan sang Ratu oleh satu sosok (misterius) yang menolong korban hingga berhari hari saling serang laga yang melelahkan hampir memporak-porandakan kerajaan tersebut, selesai pertarungan yang hebat dan akhirnya selamatlah sang siswi (Novita) terlepas dari maut.

Korban korban yang mulai berjatuhan setiap tahunnya menjadi tumbal keangkeran sekolah SMAN 02 Pati Sang Ratu telah memilih calon calon korban (tumbal) yang akan datang, yang satu gugur kan bertumbangan silih berganti menjemput ajalnya.

Dilihat dari sudut ilmu metafisika sangat menarik untuk dicermati apakah ada hubungan hubungan secara non fisik selama ini, bau anyir darah, mayat hidup bahkan bau menyengat berupa kembang kuburan kadang sebagai pengantar saat pelajaran dimulai.

Tabir hitam yang menyelimuti area sekolah menjadi fenomena selama ini, suara gemericik kereta kencana sang ratu dengan pakaian khas kerajaan dan ribuan pasukan (prajurit) yang mengiringi selalu mengintai maut para pelajar yang ada dalam cengkeraman sang ratu.

Tidak bisa dipungkiri para pemangku jabatan baik kepala sekolah maupun staf pengajar telah melakukan tugasnya dengan baik, namun apakah ada solusi yang tepat guna yang telah dilakukan selama ini dengan cara ruwatan (doa bersama) secara menyeluruh agar tidak jatuh korban kembali.

Mengapa fenomena ini berlangsung secara terus menerus jangan sampai dunia pendidikan khususnya di SMAN 02 Pati kembali berduka kehilangan nyawa putra putri terbaiknya, sebagai harapan masa depan keluarganya ataupun sebagai penerus (tulang punggung) kehidupan berbangsa dan bernegara ini. (bersambung)