Miriiss..!! Berdalih Pemerataan Bantuan, Oknum Pendamping PKH Desa Sidorejo Sedan Sunat Bantuan Beras 1kg Per / Karung

THI. Rembang - Diduga oknum pendamping PKH desa Sidorejo kecamatan Sedan kabupaten Rembang sunat beras bantuan pangan nasional dari pemerintah pusat dengan cara mengurangi isi setiap sak (karung) sejumlah satu kilogram beras, sabtu tgl (23/03/24).

Dok/THI/RED.

Padahal, pemerintah pusat telah menyalurkan Beras bantuan pangan kepada setiap KPM yang berhak menerima di setiap desa seluruh Indonesia pada setiap karung (sak) berisi 10kg.

Namun mirisnya oleh oknum pendamping kelompok (PKH) Mutazikoh, bahwa bantuan beras tersebut dengan instruksinya agar di potong satu kilo per setiap karungnya dengan dalih untuk pemerataan bantuan kepada masyarakat, dimana kegiatan tersebut tanpa diadakan musyawarah bersama pemerintah desa di desa setempat.

Salah satu KPM di desa tersebut yang berinisial PS (nama akun facebook) melalui chat inbok menuturkan, dirinya yang seharusnya menerima bantuan sebanyak 10kg, namun pada kenyataannya, ia (KPM) harus menyetorkan kepada Hanan warga desa setempat sebesar 1kg," tulisnya.

Modusnya setiap per/kilonya yang disetor kepada saudara Hanan tersebut jika telah terkumpul nantinya akan di ambil oleh oknun Mutazikoh pendamping kelompok PKH.

Akun medsos PS menambahkan, dirinya tidak berani memprotes. beras tetap dikurangi dikarenakan sudah perintahnya.

“Saya merasa tidak pernah diajak musyawarah terkait ada instruksi tersebut, hanya diberitahu rekan Penerima bahwa ada pengumpulan sebesar satu kiloan yang harus di kumpulkan dirumah pak Hanan," jawabnya. 

Sementara itu KPM (kelompok penerima manfaat) saudara Hanan sendiri dimana rumahnya yang di gunakan tempat pengumpulan hasil dari penyetoran para KPM  juga mengungkapkan, "Saya sendiri juga ikut setor satu kilo juga mas, memang beras bantuan tersebut tidak terang-terangan langsung dikurangi ditempat pembagian, namun pihak KPM diminta mengantarkan 1kg ke rumah saya, itu juga atas instruksi saudari Mutazikoh. 

Untuk saudari Mutazikoh ini jika tak salah sebagai pendamping kelompok PKH di desa. Dan nanti setelah terkumpul dia yang mengambilnya," tukasnya.

Ditambahkan oleh Hanan,"Dulu depan rumah saya yang dipakai tempat ngumpulin beras, entah kenapa pihak pemilik rumah sudah nggak mau, lantas saudari Mutazikoh ini memohon agar di kumpulkan dirumah saya," sambungnya. 

Sementara itu Mutazikoh saat di klarifikasi awak media, memang membenarkan adanya potongan per 1kg setiap karungnya, "nanti setelah terkumpul saya bagikan kepada kpm yang tidak menerima bantuan, " ujarnya.

Dari hasil pengumpulan tersebut saya bagikan sebanyak 3kg per setiap kpm. Untuk pembagian yang lalu saja ada sekitar 19 kpm yang menerima," tandasnya.

Dari wawancara awak media terhadap saudari Mutazikoh sendiri saat diminta menunjukan bukti pengumpulannya ataupun data terkait kegiatannya, ia tak dapat menunjukkan, ia beralasan catatannya hilang.

Sementara itu Kepala Desa Sidorejo Khamdi, saat di klarifikasi awak media melalui sambungan whatsapp menyampaikan,"Benar, pemerintah desa Sidorejo membagikan kepada KPM yang ada di desa setempat 10kg sesuai instruksi pemerintah. Namun kegiatan yang dilakukan oleh saudari Mutazikoh tersebut tidak di ketahui oleh pemerintah desa," ucapnya.

Kami dari pemerintah desa sama sekali tidak mengetahui akan adanya kegiatan tersebut, jadi saya sampaikan pemdes tidak pernah mengadakan musyawarah terkait pemotongan satu kilogram per setiap karungnya," tegasnya. (RED)