Bulan Muharram Bersama Sang Supranatural Legendaris Asal Kota Pati

TH.Indonesia. Semarang - Bulan Muharam atau lebih kentalnya kalau orang jawa bilang disebut " bulan suro " memang di mana bulan yang sangat di sakralkan dan memiliki banyak mitos serta penuh misteri maka sudah tidak asing lagi kalau bulan Muharam (bulan suro dalam bahasa jawa) di manfaatkan oleh para pakar supranatural dan penganut ilmu kejawen untuk lelaki, (puasa ritual / wiridan agar mendapatkan ridho dari sang Khalid ) serta bulan suro juga di manfaatkan sebagai momen jamasan pusaka (jamas pusaka / gaman dalam bahasa Jawa).

Ki Rogosukmo sang Spiritualis asal kota Pati 

Dalam kesempatan momentum silaturahmi awak media Target Hukum Indonesia, minggu tgl (24/09/17) di kediaman sang Supranatural asal Pati yang saat ini bertempat tinggal di Ungaran Semarang Jawa tengah yang lebih di kenal di kalangan paranormal dengan julukan Ki Eyang Rogosukmo sembari di temani secangkir kopi dan rebusan singkong beliau banyak memberikan pencerahan positif serta banyak memberikan petuah - petuahya kepada kami sore itu.

Menyinggung misteri dan sejarah di gunung kendeng tepatnya yang terletak di bagian selatan kota Pati Jawa Tengah Indonesia beliau menuturkan bahwa, gunung kendeng menyimpan sejuta misteri dan sejarah hal itu bisa di buktikan  dari banyaknya situs dan peninggalan dari jaman pra sejarah sampai jaman Majapahit, dari pertapaan ki buyut semar, sendang Jolotundo peninggalan dari Raja Angling Dharma, Watu payung, gerbang Majapahit serta di sana juga terdapat makam syeh jangkung (makam Saridin).

Salah satu waliyullah yang sangat kental dengan sejarah kota Pati yang di kenal dengan sifat arif dan kesaktiannya hingga hari ini masih banyak yang percaya akan keberadaan sang wali penyebar agama islam khususnya di wilayah Pati tersebut, serta banyak lagi yang tidak bisa terangkan satu persatu karena masih banyak lagi kalau saya terangkan semua sehari semalam tidak selesai kalau menguak misteri gunung kendeng, " tuturnya.

Di lihat dari sudut alam gaib gunung kendeng itu di percaya sebagai pusat kerajaan alam gaib atau titik pusaranya pulau Jawa hal itu bukan tanpa alasan karena para raja yang berada di pulau jawa berasal dari keturunan asal Pati, serta entah itu mitos atau secara kebetulan apabila sang pemimpin negeri ini kalau berjalan di darat atau melintasi lewat udarapun maka tidak lama akan lengser dari kepemimpinannya makanya sampai sekarang pun pemimpin negeri ini tidak berani melintasi kota Pati apabila ada jadwal kerja sekalipun, beliau lebih memilih memutar melewati kota Pati walau agak jauh.

Sejarah juga memberikan fakta kalau para Senopati perang jaman dahulu itu berasal dari Pati terlebih di Pati selatan makanya orang Pati selatan lebih keras dan berani karena beliau mengaliri dan mewarisi sifat pemberani secara ladhuni dari sang nenek moyang.

Menyinggung soal akan didirikannya pabrik semen di lereng gunung kendeng Ki Eyang Rogosukmo menuturkan bahwa gunung kendeng adalah ikon dan letak sejarah kota Pati apabila pabrik semen di paksakan berdiri di sana maka akan sangat banyak merusak situs dan sejarah kota Pati dan berarti saat itu juga bertanda runtuhnya dan hancurnya para pemimpin dikabupaten Pati.

Dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi perang saudara antara pihak pihak yang pro semen dengan yang menolak semen, karena hanya menguntungkan bagi beberapa pihak tetapi masyarakat Pati yang menanggung sampai anak cucu karena akan kehilangan sejarah dan warisan leluhur kota Pati. Sungguh keberadaan gunung kendeng sebagai situs pra sejarah bahkan sejak jaman megalitikum maupun sejak diciptakan bumi ini keberadaan gunung kendengpun sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Bahkan disinyalir pertemuan adam dan hawa pun sudah ada dibumi nusantara ini dengan situs dan prasasti herytek perjanjian yang sebagian kaum masih menyimpan kitab kitab kuno dengan bahasa ibrani kala itu, secara teoripun diakui oleh ahli arkeologi dunia keberadaan kapal nabi Nuh setelah di teliti serat serat kayu kapal persis seperti serat kayu jati yang sekarang tumbuh subur di bumi nusantara ini, " imbuhnya sambil mengakhiri wawancara dengan awak media Target Hukum Indonesia. (TIM/Tg)