THI. Pati - Pilkada Pati telah usai, 27 November lalu dengan segudang pro maupun kontra di medan pertempuran yang sedemikan rupa, menghasilkan calon pemimpin baru dikabupaten Pati.
![]() |
Dok/THI/RED. |
Dinamika politik kabupaten Pati tidak dipungkiri bisa menjadi tolok ukur peta politik nasional. Blak-blak saja, deretan partai pengusung yang menjadi pemenang akan memainkan peranan dalam penyusunan Reshusfle 'kabinet' pemerintahan, melalui bargaining koalisi tersebut, selasa tgl (03/12/24).
Adakah dari pihak pendukung akan mendapatkan posisi stategis menduduki kursi / jabatan. Atau sebaliknya, bagi pihak bukan pendukung tidak akan mendapat porsi.
Kita lihat saja kedepannya. Akankah terjadi suatu pergeseran besar- besaran posisi jabatan fungsional ataupun struktural di masing masing OPD.
Apalagi posisi Sekda Kabupaten Pati, sebagai posisi strategis yang menjalankan administrasi roda pemerintah kabupaten dengan tugas dan kewenangan yang cukup besar.
Kewenangan inilah yang menjadikan posisi Sekda, sebagai 'orang kedua' setelah bupati dalam penyusunan rencana anggaran pemerintahan kabupaten Pati.
Semoga kedepan, siapapun yang terpilih dalam jabatan strategis nantinya, mampu membawa Pati lebih baik dari sebelum sebelumnya. Pati yang lebih sejahtera menuju masyarakat madani. Dan dengan adanya keterbukaan informasi publik, akan mampu membawa perubahan yang signifikan menuju Pati lebih maju lagi. (RED)