THI. Pati - Kabar tentang keterlibatan pihak ketiga dalam pengisian perangkat desa di kabupaten Pati, yaitu Universitas Indonesia yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat, telah menimbulkan antusiasme di kalangan calon perangkat desa, kamis tgl (24/10/24).
"Kepercayaan terhadap penyelenggara ujian ini berasal dari reputasi Universitas Indonesia sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia. Banyak calon merasa yakin bahwa pihak ketiga ini akan menjaga integritas proses seleksi, menghindari praktik kecurangan atau pengaturan yang bisa memihak kepada calon tertentu.
Dengan kredibilitas yang tinggi, Universitas Indonesia diharapkan lebih mengutamakan kualitas dan kapabilitas calon perangkat desa. Hal ini berpotensi menghasilkan perangkat desa yang kompeten dan dapat diandalkan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja pemerintahan desa. Kepercayaan ini sangat penting dalam menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam pengisian perangkat desa, serta meminimalisir potensi penyimpangan yang dapat merugikan masyarakat.
Meskipun antusiasme terhadap keterlibatan Universitas Indonesia cukup tinggi, semua itu masih bergantung pada hasil rapat di kantor Setda Kabupaten Pati. Dalam rapat tersebut, akan ditentukan pihak ketiga mana yang akan ditunjuk sebagai penyelenggara ujian calon perangkat desa untuk tahun 2024.
Ada kemungkinan bahwa kesepakatan akan tercapai untuk melanjutkan kerja sama dengan Universitas Indonesia, namun bisa juga terdapat dorongan untuk memilih kampus dari Jawa Tengah. Meskipun kampus tersebut telah berpengalaman sebagai penyelenggara sebelumnya, ada kekhawatiran terkait transparansi dan integritas dalam proses ujian yang perlu diperhatikan.
Polemik ini mencerminkan pentingnya menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik dalam proses seleksi perangkat desa, sehingga diharapkan keputusan yang diambil nantinya dapat menciptakan kondisi yang lebih baik dan akuntabel bagi semua pihak.
Sambil menunggu hasil rapat, seorang calon perangkat desa yang enggan disebutkan namanya berdoa agar Universitas Indonesia terpilih sebagai penyelenggara ujian. Dia sangat berharap agar perangkat desa yang lolos memang benar-benar memiliki kemampuan dan kapabilitas dalam menjalankan tugasnya.
Calon tersebut juga menginginkan agar praktik kecurangan yang sering kali terstruktur dapat dihilangkan. Menurutnya, jika perangkat desa yang terpilih merupakan hasil dari pengondisian kepala desa, hal itu bisa menimbulkan risiko besar, seperti potensi kolusi dalam korupsi yang akan merugikan masyarakat.
Harapannya adalah agar proses seleksi dapat berjalan transparan dan adil, sehingga perangkat desa yang terpilih dapat benar-benar memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan pemerintahan desa. (RED)