Naas Cegah Tawuran Antar Remaja, Bripka Sugiono Terkena Bacok Dikepala

THI. Indramayu - Seorang polisi di Indramayu menjadi korban pembacokan oleh remaja. Polisi bernama Bripka Sugiono ini dibacok saat sedang mengamankan aksi tawuran remaja.

Sejumlah remaja anggota geng motor yang melakukan aksi brutal yang membacok polisi saat masih diamankan di Polsek Sukra Indramayu.

Tawuran remaja itu terjadi di Indramayu pada Rabu (10/05) lalu. Saat itu, Awalnya, polisi dari Polsek Sukra mendapat informasi akan terjadi tawuran dari salah satu media sosial. Kelompok remaja YDM diketahui sedang menantang kelompok remaja lainnya untuk melakukan aksi tawuran secara live streaming di jalan pantura, desa Sukrawetan, kecamatan Sukra, kabupaten Indramayu sekira pukul 01.00 WIB dini hari.

Berbekal informasi itu, petugas melakukan siasat untuk melakukan pencegahan terhadap aksi tersebut. Bahkan, saat berpatroli sekelompok remaja telah berada di lokasi yang sudah ditetapkan oleh para pelaku.

"Ada kelompok remaja sekitar 20 orang sudah berada di posisi tersebut. Kemudian petugas kami melakukan perencanaan untuk melakukan penghadangan dan penangkapan kepada kelompok yang diduga hendak tawuran," kata Kapolres Indramayu, AKBP M. Fahri Siregar, SI.K, Jumat tgl (12/05/23).

Dari pencegahan aksi tawuran itu, salah seorang anggota bernama Bripka Sugiono sempat mengamankan dua remaja yang sedang membawa senjata tajam. Namun nahas, satu orang lainnya diluar kekuasaan petugas, membacok kepala Bripka Sugiono hingga terjatuh.

"Pada saat mengamankan dua orang remaja ini. Salah satu orang tersangka atas inisial (MA) melakukan tindakan kekerasan dengan melakukan tindakan berupa memukul petugas dengan senjata tajam dan mengenai kepala atas nama Bripka Sugiono," jelas Fahri.

Dari aksi pembacokan itu, para pelaku berusaha melarikan diri dan menjauhi lokasi kejadian. Pada saat itu, petugas lainnya langsung menghadang para pelaku dan mengamankan lima orang yang diduga melakukan aksi tersebut termasuk (MA) yang telah membacok petugas dengan senjata tajam.

"Dari 20 orang kelompok remaja tersebut kami berhasil mengamankan lima orang dan kami tetapkan sebanyak 3 orang tersangka. Yaitu SRP dan WLO yang pada saat itu terdapat membawa senjata tajam sedangkan MA yang pada saat itu melakukan tindakan kekerasan terhadap petugas," ujarnya. (Edho)