Proyek Jalan Siluman Winong - Jakenan Berjalan Tanpa Pengawasan dan Papan Nama

THI. Pati - Pasca bencana banjir yang mengenangi badan jalan Winong - Jakenan pemerintah kabupaten Pati melalui dinas DPUTR gencar melaksanakan pembangunan akses jalan di berbagai titik di antaranya jalan raya Winong - Jakenan tepatnya di desa Glongong kecamatan Jakenan kab. Pati, senin tgl (20/03/23).

Dok/THI/RED/$.CIPTO.

Tampak kendara'an lalu lalang serta debu memberi warna di lokasi pelaksanaan pembangungan jalan yang rusak berat dikarnakan dampak dari banjir baru baru ini.

Masyarakat sebagai penguna jalan merasakan senang karena jalan yang dulu rusak parah kini sedang dalam pengkerja'an, jalan adalah faktor utama sebagai penunjang kegiatan masyarakat, baik untuk berangkat kerja, sekolah maupun aktivitas lainnya.

Namun yang membuat pertanya'an besar adalah di sa'at kepala pekerja yang berada di lokasi pekerja'an jalan tersebut tidak merespon awak media yang datang dan mengklarifikasi berkena'an pelaksana'an pembangunan jalan yang di kerjakan secara asal jadi.

Tidak hanya itu pada waktu di tanya kenapa ngak ada papan nama proyek yang menjelaskan kepada publik berapa hari pekerja'an berapa pagunya dari mana asal angaramnya ehh malah si kepala kerja tidak menjawab malah di tingal telepon seakan akan yang mengerjakan proyek tersebut seorang penguasa yang kebal hukum.

Setelah itu awak media tanya lagi kenapa tidak ada papan namanya di jawab oleh salah satu pekerja, ini yang ngerjakan NARYO sengol modot sambil memperlihatkan raut muka temberangnya.

Alhasil menunjukan bahwa kinerja atau keberada'an dinas DPUTR kabupaten Pati tidak berkutik atau mungkin bisa jadi sudah di beli oleh kontraktor besar.

Fenomena seperti inilah yang harus mendapat perhatian khusus agar kualitas pembangunan di kabupaten Pati tidak hanya asal ada proyek tapi ngak berkualitas. Bahan material pemadatan biskosnya bercampur dengan lumpur jadi bergelombang alias tidak memenuhi spesipikasi

Dan ini merupakan tugas tangung jawab penuh kepada instansi terkait untuk memberi bimbingan terhadab pemborong nakal yang merasa sudah berkuasa agar abdi pemerintah tidak bisa dibeli. ($.cipto)