Miriiss..!!! Oknum Sekcam Sulang, Dilaporkan ke Polres Rembang, Begini Kasusnya

THI. Rembang - Perihal dugaan penipuan yang di duga dilakukan oleh Eko Ardiyanto selaku sekertaris Camat Sulang nampaknya berujung ke jalur hukum, pasalnya apa yang di janjikan oleh Sekcam Sulang tersebut kepada korban yaitu ibu Sri Ngatini desa Gegersimo kecamatan Pamotan, dan Dul Roqim desa Jadi kecamatan Sumber tidak terealisasi. Peristiwa itu berawal pada tanggal 18 Mei 2002 yang pada intinya ibu Sri Ngatini dan Dul Roqim hendak mendirikan usaha pangkalan elpiji, rabu tgl (15/02/23).

Keduanya menyerahkan uang sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) kepada saudara Eko Ardiyanto yang menjabat sebagai Sekcam Sulang untuk mengurus ijin pangkalan gas LPG.

Dengan dalih untuk mengurus pembuatan ijin pangkalan gas elpiji maka Eko meminta uang kepada kedua belah pihak korban. Tetapi hingga tahun 2023 ijin tak kunjung terbit, uang juga belum di kembalikan.

Saat di konfirmasi oleh korban mengenai kapan terbitnya ijin pangkalan gas Eko Ardiyanto selalu menghindar dan membuat janji terus tidak ada titik temu.

Akhirnya dengan kejadian tersebut kedua belah pihak korban mengadukan saudara Eko Ardiyanto selaku Sekcam Sulang ke Polres Rembang, karena merasa ditipu oleh janji manis sang sekcam.

Saat di konfirmasi awak media di Polres Rembang pada hari rabu tanggal 15 Februari 2023, ibu Sri Ngatini dan Dul Roqim menyatakan bahwa "kesabaran kami sudah habis, kami di janjikan ijin pangkalan gas LPG terbit akhir desember 2022, tapi hingga hari ini tahun 2023 tak kunjung terbit, maka kami laporkan ke pihak yang berwajib."

Dan kami sebelumnya juga selalu mengajak kekeluargaan untuk menyelesaikan permasalahan ini, tapi pihak Eko (sekcam) selalu tidak tepat janjinya," imbuhnya.

Oknum sekcam yang seharusnya sebagai pejabat publik, namun nyatanya perilaku beliau sudah tidak patut dicontoh, sangat meresahkan warga atau masyarakat yang selama ini diberi janji janji manis (palsu) belaka. Merasa sebagai orang nomor dua dikecamatan, dirinya merasa dekat dengan forkopimda kab. Rembang seakan akan hukum dapat dibeli, bahkan merasa sudah kebal hukum, ini yang harus diluruskan agar hukum berjalan sebagaimanamestinya, dan hukum jangan tumpul (mandul) ke atas dan tajam kebawah. (Mamik dan Team Rembang)