Haul Sunan Prawoto, Upaya Pelestarian Budaya dan Pengembangan Perekonomian Masyarakat

THI. Pati - Memperingati ke-45 haul Sunan Prawoto atau KPH Raden Bagus Hadi Mukmin, pemerintah desa Prawoto kecamatan Sukolilo menggelar kirab budaya, Selasa tgl (07/02/23).

Haul sunan Prawoto / KPH Raden Bagus Hadi gelar pawai dan karnaval.

Kirab budaya mengambil start dan finish di halaman kantor desa Prawoto, selanjutnya berkeliling desa, menampilkan berbagai seni - budaya, diikuti ribuan peserta dari elemen masyarakat, komunitas dan pelajar dari tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA.

Hadir dalam acara kirab, Kepala Dinporapar mewakili Pj Bupati Pati, Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua DPC Partai Demokrat kabupaten Pati Joni Kurnianto, anggota DPRD Provinsi Fraksi Partai Demokrat Kartina Sukawati, Forkopimcam Sukolilo dan tamu undangan dari Keraton Surakarta  Hadiningrat.

Dalam sambutan, Kepala Dinporapar kabupaten Pati, Rekso Suhartono mengatakan, bersama - sama masyarakat hadir untuk mengikuti kirab budaya dalam rangka memperingati haul Sunan Prawoto.

"Kirab budaya ini menjadi ciri khas, yang bisa menjadi bagian promosi pariwisata di Kabupaten Pati. Terlebih, pada tahun ini, Pati akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Porprov Jateng 2023. Akan kita branding dan promosikan Pati menjadi lebih baik dan positif", kata Rekso.

Dari sisi pengembangan pariwisata, ungkapnya, desa Pawoto sendiri terdapat tempat wisata yakni Sendang Widodaren, yang memiliki daya tarik, namun belum banyak dikenal di luar daerah.

"Maka akan kita promosikan tempat wisata ini, sehingga menjadi bagian upaya pengembangan ekonomi masyarakat", ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD/Ketua DPC Partai Demokrat kabupaten Pati, Joni Kurnianto mengapresiasi penyelenggaraan kirab budaya yang sudah menjadi tradisi pada peringatan haul Sunan Prawoto.

"Tradisi ini perlu kita lestarikan dan kembangkan agar masyarakat dapat guyub rukun, saling mempererat dan merekatkan. Jangan malah kemasukan budaya asing yang nggak bener," kata Joni Kurnianto didampingi Kartina Sukawati.

Kehadiran politisi Partai Demokrat ini, sudah menjadi hal rutin setiap haul Sunan Prawoto, maupun pada acara - acara lainnya, sebagai bentuk perhatian kepada warga setempat.

"Kami rutin hadir disini, karena memang warga Prawoto ini sudah seperti keluarga sendiri. Makanya, pada saat Mas AHY (putra SBY) datang ke sini, warga juga menerimanya seperti keluarga", tambahnya.

Joni berharap, dengan pelestarian budaya itu, mampu mendongkrak potensi Desa Prawoto, sehingga perekonomian meningkat dan masyrakatnya sejahtera.

Kepala Desa Prawoto, Ahmad Hero Fachruz menambahkan, kirab budaya ini digelar kali pertama setelah terjadi kevakuman selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19.

"Sehingga masyarakat antusias mengikuti, didukung cuaca cerah, sehingga acara berjalan lancar tanpa kendala", ucap Hero.

Dia berharap, acara ini dapat berlangsung dari generasi ke generasi, karena menurutnya kirab budaya seperti ini menjadi sesuatu yang khas bagi desa Prawoto, yang belum tentu dapat dimiliki oleh desa lainnya.

"Harapan kami, hal ini dapat menumbuh-kembangkan ekonomi masyarakat. Terbukti, keberadaan UMKM dan pedagang - pedagang dapat berkah dari haul ini", harapnya.

Raden Bagus Hadi Mukmin, tutur Hero, merupakan sultan ke-4 Kerajaan Islam Demak yang memerintah pada 1546 - 1549 M, setelah Sultan Trenggono.

"Beliau akhirnya bermukim di Desa Prawoto, yang secara geografis letaknya strategis karena adanya Selat Muria sebagai jalur transportasi bagi para wali saat itu", tutur Hero.

Kirab budaya juga ditandai penyerahan lurup makam Sunan Prawoto, dilanjutkan pengajian umum pada Selasa malam, menghadirkan 2 pendakwah, dari Kota Semarang dan Jakarta. ($.cipto)