KIK Seksi Untuk Investasi Sehingga Banyak Perusahaan Asing yang Ekspansi ke Kendal

THI. Kendal - Salah satu agenda menarik dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 Tingkat Jawa Tengah adalah kunjungan belasan wartawan ke Kawasan Industri Kendal (KIK). Kegiatan plant visit ini bertujuan memberikan pemahaman kepada wartawan seputar KIK, sebuah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Jalan Arteri, Brangsong yang dibangun atas kerjasama Sembcorp Development Ltd dari Sangpura dan PT Jababeka Tbk.


Kawasan Indrustri Kendal menjadi bagian kegiatan wawasan di hari pers nasional.



Rombongan wartawan perwakilan PWI Jateng dan PWI kabupaten/kota yang didampingi Sekretaris Dinas Disminfo Kabupaten Kendal, Dwi Cahyono Suryo itu diterima Head of Sales & Marketing KIK Juliani Kusumaningrum dan  Head of Corporate Services Luki Rita Mayawati.


Juliani menyampaikan apresiasi kepada PWI Jateng dan PWI Kendal yang melibatkan KIK dalam mata acara rangkaian HPN. Pada kesempatan itu, Yuli-panggilan akrabnya-memaparkan KIK sebagai pusat bisnis di Kendal yang memiliki posisi strategis karena berdekatan dengan Bandara Internasional Ahmad Yani, Pelabuhan Tanjung  Emas Semarang dan di tengah-tengah Yogyakarta dan Surabaya.


Diakui Yuli, KIK seksi untuk berinvestasi sehingga banyak perusahaan asing berekspansi ke Kendal.


Kontribusi paling nyata bagi Kabupaten Kendal, lanjut Yuli, yaitu penyerapan tenaga kerja, dimana 11.380  karyawan lokal yang dipekerjakan di KIK, 80 persen diantaranya adalah warga Kendal. Kecuali itu, kontribusi bagi Jateng adalah kerjasama link anda match antara perusahaan atau pelaku industri dengan politeknik dan SMK, sehingga lulusannya bisa langsung terserap.


''Industri apa saja yang di KIK? Di sini ada makanan dan minuman, elektronik, otomotif, fashion, furnitur, dan pendukung dari lima industri tersebut seperti logistik dan packaging,'' kata Yuli.


Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong pada 2016 silam, KIK telah mendatangkan 70 perusahaan, 19 diantaranya sudah beroperasi dan 15 dalam tahap konstruksi. Mereka dari Indonesia, Hongkong, Singapura, Taiwan, Korsel, Malaysia dan Thailand.


''Di sini ada pabrik sepeda, jok mobil, tempat tidur rumah sakit yang diekspor ke Malaysia,'' tambahnya.


Kepada wartawan, manajemen KIK juga membeberkan bagaimana kiat perusaan dalam pengelolaan lingkungan hijau untuk keberlanjutan.


Dalam kunjungan tersebut, para wartawan terlihat sangat antusias mengikuti acara mulai melihat maket KIK, menyaksikan video profil KIK hingga sesi tanya jawab.


Materi pertanyaan seputar produk yang dihasilkan, misalnya furniture apakah  berbahan kayu atau non-kayu. Selain itu, bagaimana pengelolaan limbah, upaya pencegahan terjadinya banjir atau rob ketika hujan turun dan nilai investasi yang dikucurkan investor. Selanjutnya, bagaimana KIK menghadapi isu lingkungan khususnya air bawah tanah.


Salah satu wartawan senior dari PWI Jateng Sugayo Jawama mengaku tertarik mengunjungi KIK karena sebagai kawasan industri tentu sarat dengan tantangan-tantangan terutama dalam persoalan ekologi.


''Sudah lama sebenarnya saya berniat ke sini, baru sekarang kesampaian. Meskipun baru menyaksikan profil dan infrastruktur KIK melalui video, namun saya bisa meraba bagaimana pertumbuhan ekonomi di Kendal demikian pesat,'' kata wartawan ekonomi dan lingkungan hidup itu. (Rendra)