Bupati Pati Haryanto Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Zebra Candi 2021

THI. Pati - Bupati Pati H Haryanto , SH, MM, M.Si memimpin apel gelar pasukan Ops Zebra Candi 2021, dengan komandan apel IPTU Kurniawan Tri Admaja ( Kanit Regident ), serta perwira apel AKP Maulana Ozar S.Ik ( Kasat Lantas ) dihalaman Mapolres Pati, pada pukul 08.00 WIB, senin tgl (15/11/21).

Polres Pati gelar operasi zebra candi 2021, jalin sinergitas.

Hadir dalam  pelaksanaan apel Kapolres Pati AKBP Christian  Tobing S.Ik, MH, M.Si, Dandim 0718/Pati Letkol Czi Adi Ilham Zamani SE, Kajari  Pati Mahmudi, SH., MH, Ketua Pengadilan Negeri Pati Marice  Dillak,  SH., MH, serta  PJU Polres Pati. 

Bupati Pati H. Haryanto  SH., MM., M.Si dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tahapan pengecekan secara administratif serta  kesiapan personel Polri dan instansi terkait dalam menjalin sinegritas untuk dapat tercapai target operasi dengan baik, dengan harapan sesuai apa yang telah dicanangkan oleh Kapolri Irjen Pol Listyo Sigit bahwa institusi Polri dapat memberikan pelayanan teebaik kepada masyarakat.

"Kelancaran dan keberhasilan operasi  berpengaruh pada  perkembangan ekonomi diwilayah tersebut. Tingginya perkembangan penduduk, meningkatnya jumlah kendaraan dan masih minimnya transportasi masal menumbuhkan berbagai persoalan dalam berlalu lintas," terang Bupati.

" Data jumlah laka 391 kejadian  mengalami kenaikan 1 persen dari tahun sebelumnya serta korban meninggal 23 orang kenaikan 10 orang dari tahun sebelumnya," ungkapnya.

Guna mengatasi dan menjaga Siskamseltibcarlantas  tetap kondusif dilakukan berbagai upaya. Diperlukan koordinasi dengan dinas terkait lainnya, perlunya sinergitas bersama untuk mengatasi problem masalah yang ada guna terwujudnya Siskamseltibcarlantas," papar Bupati.

Orientasi penegakan seluruh giat dengan pola preventif dan preentif dengan sikap humanis dengan mempedomani sebagai berikut: " Memberikan edukasi protokol kesehatan, tertib lalu lintas kepada masyarakat pengguna Jalan.

Pelaksanaan baksos kepada masyarakat guna menciptakan simpatik, meningkatkan kepercayaan terhadap Polri, bahwa Polri mampu sebagai pengayom masyarakat. 

Penyuluhan tentang prokes dan cara aman, serta dilarang melaksanakan giat razia kendaraan, pemeriksaan surat-surat yang menimbulkan rasa tidak simpatik, dan menurunkan citra Polri," pungkasnya. (Humas Res/Amin).