Bupati Pati : Sosialisasi Pemilihan Kades PAW, Peserta Ikuti Deklarasi Damai

THI. Pati - Setelah sempat tertunda, pemilihan kepala desa (Pilkades) antar waktu (PAW) akan digelar di enam desa kabupaten Pati, Sabtu (16/10/21) mendatang.


Sedianya, PAW akan digelar pada Sabtu (03/07/21) lalu, namun terpaksa ditunda akibat adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali yang berlaku ketika itu.


Adapun enam desa yang akan menggelar PAW ialah desa Tanjang kecamatan Gabus, desa Bageng Kecamatan Gembong, desa Tegalarum kecamatan Margoyoso, desa Pakis kecamatan Tayu, serta desa Margomulyo dan Bumirejo kecamatan Juwana.


Ada enam desa yang akan melaksanakan PAW.


Untuk diketahui, PAW digelar karena kepala desa yang menjabat sebelumnya berhenti/diberhentikan dengan sisa masa jabatan lebih dari satu tahun, baik karena meninggal dunia atau alasan lain.


Pemerintah kabupaten Pati mengumpulkan panitia dan para calon kepala desa PAW di Pendopo kabupaten Pati.


Tujuannya untuk memberikan sosialisasi teknis pelaksanaan, sekaligus meminta para calon menandatangani deklarasi damai.


Bupati Pati Haryanto mengatakan, pelaksanaan PAW memang secara teknis berbeda dari Pilkades reguler. 


PAW dilakukan secara musyawarah mufakat atau melalui pemungutan suara. Namun, jumlah pemilihnya lebih sedikit, tidak sama dengan Pilkades reguler. Pemilih hanyalah mereka yang punya hak suara dalam musyawarah desa (MusDes).


Meski demikian, ia tetap merasa perlu untuk mengumpulkan para calon kades PAW untuk melakukan deklarasi damai demi mencegah hal yang tidak diinginkan.


“Deklarasi damai ini tujuannya supaya siap kalah siap menang. Saya khawatir, kalau kalah nanti ada calon yang terprovokasi sehingga jadi masalah. Saya harap bertanding ya bertanding, tapi kalau sudah selesai ya bersanding,” ungkap dia.


Haryanto berpesan pada siapapun yang nantinya kalah dalam PAW bisa ikhlas dan legowo. Di sisi lain, yang menang juga tidak boleh jumawa.


Kepada siapa pun yang nantinya terpilih, Haryanto juga berpesan agar yang bersangkutan memahami bahwa tugas kepala desa sekarang ini tidaklah mudah.


“Regulasinya sangat ketat. Ada kades yang sukses, tapi ada juga yang tersangkut urusan duit (anggaran). Maka, kalau jadi Kades berniatlah untuk mengabdi, memberi pelayanan pada masyarakat,” kata Haryanto.


Sementara, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengajak seluruh peserta PAW agar menjunjung kedamaian.


“Kita berjuang untuk terpilih. Tapi setelah ada yang terpilih, itulah yang harus diakui bersama. Kita dorong untuk memberikan yang terbaik di desa,” kata pria yang akrab disapa Safin ini.


Dia meyakini, saat memutuskan ikut PAW, setiap calon sama-sama punya maksud untuk memberi kebaikan pada desa.


“Karena memang mencari pemimpin itu tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat desa dan agar pembangunan berjalan baik,” ujar Safin.


“Artinya, mari sama-sama kita dorong kemajuan desa untuk semua. Kemajuan daerah dan kemajuan negara ditentukan oleh desa. Kalau desa maju, kabupaten dan negara juga ikut maju,” tandas dia. (Agung)