Kasdim Pati Berikan Materi Kuliah Daring ke Mahasiswa Baru di IPMAFA

TH.Indonesia. Pati - Kasdim 0718 Pati Mayor Inf Much Sholihin, S.Ag, M.Si memberikan materi kuliah secara daring kepada 300 mahasiwa baru IPMAFA (Institut Pesantren Matholiul Falah) Margoyoso Pati).

300 mahasiswa ikuti kuliah daring bersama Kasdim Pati.

Perkuliahan secara virtual yang diselenggarakan oleh IPMAFA tersebut karena mengingat masih dalam pandemi covid-19 yang masih melanda khususnya diwilayah kabupaten Pati sehingga kegiatan diselenggarakan secara online untuk menghindari penularan Covid-19.

Menurut penuturan panitia kegiatan, Muhammad Alfani dan Ahmad Arwan Nuha mahasiswa perbankan syariah IPMAFA semester 5, kegiatan pembekalan dilaksanakan melalui virtual dari rumah masing-masing yang diikuti oleh 300 mahasiswa baru merupakan sesuai kesepakatan bersama.

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada 300 orang mahasiswa baru ini dikemas dalam kegiatan PSSMB (Pelatihan Sukses Skil Mahasiswa Baru) dilaksanakan mulai hari senin (28/09) kemarin hingga hari rabu (30/09).

Dan diantaranya diisi oleh narasumber dari intern IPMAFA, serta narasumber dari luar kampus dan salah satu narasumber tersebut adalah Kepala Staf Kodim 0718 Pati.

“Selain materi yang disampaikan dari Rektor IPMAFA dan pemateri lain dari intern kampus, ada juga pemateri narasumber lain dari luar kampus diantaranya Kasdim Pati, Kepala sekolah MA Yanbaul Qur’an Trangkil dan juga Kapolres Pati,” ujar Arwan nuha.

Dalam kegiatan tersebut Kasdim Pati memberikan materi tentang radikalisme, fundamentalisme, sekularisme, dan pembentukan identitas yang dipandu oleh moderator Muhammad Labib, S. Sos salah satu alumni IPMAFA Pati,  Selasa tgl (29/09/20).

Selain memberikan materi seputar Belanegara, dalam acara tersebut juga dibuka sesi Tanya jawab oleh mahasiswa.

Mayor Sholihin menyampaikan bahwa untuk mengukuhkan belanegara, apabila TNI serta Polri sudah jelas peran serta tanggung jawabnya.

Namun untuk generasi muda menurutnya belanegara tidak hanya terbatas mengangkat senjata serta untuk mengusir musuh negara.

“Belanegara adalah sangat kompleks, dari sisi pertahanan memang wujudnya adalah mempertahankan dari rongrongan negara lain, separatisme serta ideologi lain.

Kalau dari sisi pendidikan adik-adik mahasiswa adalah dengan belajar sungguh-sungguh itu adalah merupakan wujud belanegara,” terang Sholihin.

Ia juga menambahkan, sebagai generasi yang produktif serta menjadi mahasiswa yang berkarakter Indonesia itu juga merupakan belanegara salah satunya adalah mencintai produk asli Indonesia.

Kasdim juga menganjurkan kepada mahasiswa untuk rajin membaca buku sejarah Indonesia, mulai dari proses perjuangan kemerdekaan hingga saat ini.

“Apabila pelajaran sejarah di kampus terbatas, adik-adik mahasiswa bisa memanfaatkan buku-buku sejarah diperpustakaan agar dapat menambah wawasan tentang sejarah perjuangan bangsa dan negara Indonesia,” imbuhnya. (Amin)