Bupati Haryanto : Rapat Paripurna, Bahas Penyertaan Modal Perumda di Kabupaten Pati

TH.Indonesia. Pati - Untuk memaksimalkan Badan Usaha Milik Daerah yang ada, Bupati Haryanto mengungkapkan Pemerintah kabupaten Pati telah menyertakan modal dan mendukung Penyertaan Modal Daerah ke dalam PT. BPD Jateng dan Perumda Aneka Usaha kabupaten Pati Tahun 2020.

Pemkab Pati ikut penyertaan modal ke PT. BPD Jateng.

Ia menyebutkan tujuan penyertaan modal ini agar deviden yang diterima bisa lebih maksimal.

“Menurut saya, ini sudah cukup baik karena kalau penyertaan modalnya meningkat akan menjadikan perusahaan kuat dan juga kerjanya akan bisa maksimal," ungkap Bupati Haryanto.

Hal itu diungkapkan Bupati saat mengikuti Rapat Paripurna DPRD Pati dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi di ruang rapat DPRD kabupaten Pati pada hari Selasa tgl (15/09/20).

Rapat ini dipimpin langsung oleh ketua DPRD Pati. Bupati Pati, Wakil Bupati, para anggota dewan turut hadir di ruang paripurna DPRD.

Sementara itu para Kepala OPD mengikuti rapat paripurna secara virtual di instansi masing-masing.

Lebih lanjut Bupati juga menjelaskan penyertaan modal pada PDAM Tirta Bening yang sudah memberikan kontribusi setiap tahunnya.

Dimana dalam penyertaan ini akan digunakan untuk pemasangan pipa dan membuka jaringan pelanggan baru.

“Kita sudah memiliki beberapa sumur yang dibuat untuk mesuplai bahan baku pengelolaan PDAM.

Selama ini kita sudah bekerjasama dengan balai besar untuk menggunakan sungai Juwana untuk difungsikan sebagai bahan baku pengelolaan air di musim penghujan”, ujarnya.

Selain itu Bupati menjelaskan pemanfaatan air yang ada di waduk juga dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air dan disalurkan di wilayah Pati Timur.

"Pemasangan pipa dari dana alokasi khusus dan penyertaan modal ini nantinya bisa memberikan tambahan jaringan yang baru sehingga tidak tersendat atau kekurangan kebutuhan air bersih. Hal tersebut bisa tertangani dengan maksimal," terang Haryanto.

Bupati menyebutkan penyebab tersendatnya saluran air adalah jumlah pelanggan yang banyak dan suplai air yang tidak memadai.

”Jumlah pelanggannya banyak dan suplainya air berkurang. Karena kalo musim kemarau ini semua membutuhkan air bersih, kalau musim penghujan tidak ada masalah. Selama ini kita sudah mensuplai air dari PMI maupun BPBD”, tandas Bupati. (ROI)