Terkesan Asal Asalan, Pasir Tras Sluke Digunakan Untuk Pasang Talud Oleh CV Galang Perkasa

TH.Indonesia. Pati - Dalam pelaksannaan program proyek agar menjadikan kwalitas dan kwantitas hasil pelaksanaan pembangunan proyek sesuai speaifikasi yang di berikan oleh pihak perencana mestinya sudah ada ketentuan bahan apa yang harus di pakai dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut, Senin tgl (29/07/19).

Gilingan padas atau pasir tras Sluke yang digunakan oleh CV. Gilang Perkasa.

Namum sering kami awak media tim target hukum indonesia khususnya acap kali menjumpai bahan material pasir tras gilingan padas sluke yang ada di pingir pantai tepi jalan pantura kiri jalan kerap kali sering digunakan sebagai bahan campuran.

Digunakan sebagai bahan material untuk memasang batu dalam pelaksanaan talud jalan mulai dari desa kedung mulyo sampai sendang mulyo, terkesan pengawas PU membiarkan ataukah ada kesepakatan bersama atau sudah sesuai dengan RAB yang ada.

Setelah klarifikasi hal tersebut sudah konfirmasikan kepada Pak Hasto PU yang membidangi program pembangunan tersebut, katanya sudah memberi tahu informasi tersebut bahwa pasir tras gilingan padas Sluke dijadikan bahan pemasangan batu talud kepada puhak pelaksana CV. Galang Perkasa mengenai spesifikasi yang ada.

Seperti gambar pasir di atas menunjukkan pasir gilingan padas atau lebih di kenal tras sluke gambar ini di ambil setelah selang lima hari ke datangan awak media menemui Pak Hasto guna mengklarifikasi kebenaran pengunaan pasir tras tersebut.

Lebih lengkapnya setelah awak media klarifikasi tanya jawab Pak Hasto apakah pasir tras itu kadar tanahnya banyak.....?
Saya jawab iya pasti Pak karena dari gilingan padas, terus Pak Hasto bilang lagi kalau mau tahu kandungan tanah pasir tras itu ya harus di laboratoriumkan di bawa ke Undip atau pihak lain yang memiliki LAB untuk di uji," tuturnya dengan nada condong membela CV. Galang Perkasa.

Apapun dalam prasarana pembangunan yang ada sangatlah baik karena untuk meningkatkan sarana bagi masyarakat, namun alangkah baiknya jika pembangunan tersebut sesuai dengan RAB yang ada dan tidak terkesan asal asalan. Agar pembangunan yang ada selama ini bisa dinikmati oleh warga atau masyarakat setempat. (Red)