Bupati Haryanto Acungi Jempol Yang Rela Lepas Haknya Sebagai Penerima PKH

TH.Indonesia. Pati - Bupati Pati Haryanto didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pati kemarin mengikuti halal bihalal yang diselenggarakan oleh petugas Program Keluarga Harapan (PKH) se - Kabupaten Pati, (24/06/19).

Halalbihallal antar petugas PKH di pendopo kab. Pati.

Bupati Pati Haryanto yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan arahan bulan syawal ini merupakan momentum istimewa untuk dapat bersilaturahmi maupun untuk berinstrospeksi diri.

"Memang istimewa, bapak ibu ini yang mengurusi program keluarga sejahtera, padahal dirinya sendiri ada yang belum sejahtera", ujar Bupati.

Lebih lanjut Haryanto menjelaskan bahwa dalam realisasinya penerima PKH memang mendapat masa perpanjangan setiap 5 tahun sekali. "Tahu atau tidaknya penerima tersebut sejahtera adalah dari iktikad diri mereka sendiri", imbuhnya.

Haryanto pun mengaku pemerintah selalu dihadapkan pada permasalahan sosial yang tidak ada habisnya ketika di lapangan.
"Kalau diurusi menggerutu tidak diurusi pasti mengomel atau protes. 

Sekarang itu kan antara desa mampu, desa tidak mampu, dan desa berkembang, ketika mendapat alokasi bantuan dana desa, jadi tidak jauh berbeda", tutur Bupati.

Haryanto pun mengucapkan terima kasih atas upaya para petugas yang selama ini telah mendata maupun memverifikasi masyarakat penerima PKH sekalipun para petugas belum sejahtera.

"Sebab dalam mendata secara valid, bukan merupakan hal yang mudah. Dalam menjalankan tugasnya, para petugas PKH memang sering dipersulit dengan data para penerima. Sebab banyak para penerima yang seharusnya sudah sejahtera dan tidak mendapat bantuan lagi namun justru masih mendapat bantuan", lanjutnya.

Bupati pun mengacungi jempol bagi masyarakat yang dengan kerelaannya mau melepaskan haknya sebagai penerima program keluarga harapan dengan ikhlas.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pati, Subawi merespon baik koordinator wilayah, koordinator kabupaten, koordinator kecamatan serta seluruh pendamping PKH yang telah menyelenggarakan halal bihalal ini.

"Saya selaku pihak yang memimpin para PKH yang berjumlah kurang lebih 200 orang, bila dalam pekerjaan dan rutinitas sehari - hari terdapat kesalahan, maka saya memohon maaf sebesar -besarnya", ujarnya.

Ia menyebut bahwa tujuan PKH ini adalah untuk membentuk generasi selanjutnya yang lebih berkualitas.

"Generasi yang berkualitas itu mulai dari saat ibu hamil, bayi, balita, sekolah SD, SMP, SMA yang semuanya tercakup dalam kegiatan PKH", terang Subawi.

Oleh karena itu, Kepala Dinsos berharap para pendamping maupun petugas PKH, agar dapat bekerja sungguh - sungguh saat di lapangan. Sebab, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas generasi masa depan. ($.ucipto)