Terjadi Longsor di Galian C, Seorang Penambang Tewas Tertimpa Batu Padas

TH.Indonesia. Pati - Seorang pekerja serabutan, Rebo (55) warga Desa Gadudero Rt 02 Rw 01 Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati meninggal akibat tertimpa batu padas, Jum'at tgl (19/04/19).

Batu tebing yang runtuh di galian C yang menimpa para pekerja yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Kejadian mengenaskan tersebut terjadi kemaren siang Kamis, (18/04/19) sekitar pkl 10.00 WIB.

Di lokasi penambangan galian batu gunung Kendeng turut Desa Gadudero Kecamatan Sukolilo milik pengelola saudara Fatekur warga Desa Gadudero RT 02 RW 01 Sukolilo Pati.

Secara terpisah Kapolsek Sukolilo AKP Supriyono membenarkan kejadian yang terjadi di wilayahnya. 

Kanit Intelkam dan Kanit sabhara serta piket SPK membawa tim medis dari Puskesmas Sukolilo dan mendatangi TKP.

"Korban meninggal di tempat kejadian karena terkena benda keras yaitu tanah padas yang runtuh dari ketinggian 3 meter dari permukaan tanah dan menimpa kepala korban hingga korban jatuh dan mengenai kakinya," terang Kapolsek.

Sementara saat tim NM minta keterangan kepada petugas di lapangan yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Windarto sedang melakukan identifikasi jenasah dan membenarkan telah terjadi longsor bongkahan batu di lokasi penambangan milik Fatekur, satu orang meninggal dunia dan satu lainya mengalami patah tulang kaki,” ungkapnya.

“Iya benar dua orang tersebut  bekerja pada bos depo Fatekur   warga RT 02 RW 01 Desa Gadudero Sukolilo Korban satu meninggal    bernama Rebo berumur (55), sedangkan korban lainya patah tulang bernama joko umur (38)  dukuh Misik Sukolilo.

Korban yang masih hidup di bawa ke Puskesmas Sukolilo setelah mendapat perawatan korban di larikan ke rumah sakit Yakum Purwodadi untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

Menurut keterangan yang dihimpun dari warga setempat mengatakan, “bahwa pada sekira pukul 08.00 WIB kedua korban mulai bekerja di lokasi penambangan batu padas di galian gunung kendeng, saat itu posisi batu dalam kondisi menggantung dan dilakukan penambangan. 

Kondisi batu yang menggantung    tersebut dengan kubikasi yang sangat besar tiba-tiba runtuh meluncur dengan cepat dan menimpa kepala korban yang mengakibatkan korban terjatuh dalam posisi terlentang," ungkapnya. 

Masih keterangan yang sama,   korban yang meninggal tertimpa  bongkahan batu dengan luka kepala bagian belakang serta tulang iga belakang patah dan luka di beberapa bagian kaki dan tangan.

Sementara Joko yang masih hidup tertimpa batu di bagian kaki kanan bagian bawah sehingga mengalami patah kaki.

Menurut saksi lainya dari warga setempat  menceritakan, “saat longsor terjdi kedua korban berada di selep penggilingan batu. Saat itu korban sedang mengumpulkan batu padas yang mau di giling.

Pada saat bongkahan batu meluncur dengan beban yang besar langsung menimpa  mengenai kaki kananya   dan seketika itu korban meninggal dengan kondisi mengenaskan.

Setelah dilakukan penanganan oleh pihak kepolisian, korban meninggal siang ini langsung di lakukan pemakaman umum desa Gadudero.

Atas kejadian tersebut dari pihak keluarga korban telah menerimakan dan tidak akan menuntut kepada siapapun (pemilik tambang/galian) dan kejadian tersebut dianggap sebagai musibah. ($.diman)