Bupati Haryanto Ajak Ngobrol Bareng Bersama FWP dan Forjip Agar Tidak Gagal Paham

TH.Indonesia. Pati - Bertempat dipendapa kabupaten, Bupati Pati ajak berdialog bersama dengan wartawan Pati yang bertajuk “ngobrol bareng dengan wartawan”untuk mensikapi berita hoax  dan kemajuan pembangunan di wilayah Kabupaten Pati.

Dialog bersama untuk kemajuan kabupaten Pati tercinta.


Dalam dialog  dipandu oleh Kabag Humas Setda Pati, Ahmadi   S.Pd, MM sekaligus perkenalan sebagai Kabag Humas baru,  kepada awak media yang dihadiri jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Suharyono dan wartawan yang tergabung dalam media FWP dan FORJIP Pati.

Kegiatan yang dikemas dalam FGD (Focus Group Discussion) tersebut menjadi bagian program Humas Setda Pati sebagai wujud dalam memberikan wadah para jurnalis   memberikan andil untuk menyuarakan topik yang berkembang dalam pembangunan Kabupaten Pati.

FGD yang dilaksanakan setiap bulan ini sebagai wujud kepedulian Pemkab Pati menampung kegiatan positif dan membangun bagi para jurnalis dalam pemberitaan.

Saat berdialog dengan wartawan baik yang tergabung dalam Forum Wartawan Pati (FWP) dan Forum Jurnalistik Independen Pati (Forjip) di pendapa Jumat (01/02/19) malam, dalam kesempatan itu, Bupati Haryanto mengingatkan, kepada wartawan agar tidak terjebak dalam berita hoak. 

Dengan informasi yang ditulis untuk disajikan kepada pembaca/pemirsa harus benar-benar dicek kebenarannya.

Bupati Haryanto mengajak warga Kabupaten Pati untuk tidak gagal paham. Sehingga bisa memahami hal-hal yang seharusnya dipahami secara benar.  

Haryanto juga  menekankan,” agar jajaran pimpinan OPD jangan takut terhadap kritik, sebab, dengan kritik adalah sama saja diingatkan.

Kritik boleh asal di berikan solusinya. Karena diingatkan, berarti ada yang kurang sehingga perlu ada yang harus dibenahi dan ditingkatkan.

''Jika tidak ada kritik, merasa semua sudah benar dan semua sudah baik, sehingga bisa menjadi lupa  tidak terkontrol,” tandasnya.

Apalagi, bagi awak media sosial dengan kecanggihan teknologi ITE yang tak bisa dibendung lagi, maka sebagai penyaji berita juga dituntut tanggung jawab, termasuk dalam menyampaikan kritik juga harus selektif.

Sebab, pihaknya juga tidak alergi terhadap kritik asal kritik yang disampaikan itu benar-benar konstruktif,” ujarnya.

Menurut buapti, selama ini juga merasa sangat terbantu dengan berita-berita yang disajikan para wartawan dalam upaya untuk bersama-sama membangun dan mewujudkan  Pati ke depan lebih maju.

Sebab, dengan pemberiataan yang selalu tersaji dengan cepat semua peristiwa yang terjadi hari ini bisa langsung diketahui dengan cepat pula.

Lebih - lebih dengan berita yang tersaji secara ''online'' begitu cepat beredar sehingga melalui kecanggihan teknologi informasi ini.

Hariyanto mengakui saat membaca berita yang tersaji, selalu mencatat semua pernyataan yang disampaikan pembuatnya.

Akan tetapi yang berkait dengan berita, jika dirasakan belum jelas apa permasalahannya, agar tidak gagal paham lebih baik ditanyakan kepada pimpinan OPD yang berkompeten, agar menjadi berita yang berimbang.

Kendati demikian, upaya wartawan yang ahli menyusun kalimat memang harus bisa mengejar dan menyajikan berita yang viral.

Akan tetapi ada juga berita yang viral dan berdampak tidak bagus di antaranya   berita di mana semua media menulis  seorang pengemis yang mempunyai aset mencapai Rp 1,4 miliar.

''Akan tetapi, di satu sisi berita tersebut sangat tidak cocok jika sampai diikuti dan ditiru oleh yang lain, sehingga berita-berita seperti itu terlebih dahulu harus difilter sebelum disiarkan atau ditayangkan, " tegas bupati.

Wabup Pati Saeful Arifin menambahkan,” hasil karya seorang jurnalis sangat berperan dalam pembangunan di Pati. 

Pemberitaan menarik yang di sajikan sangat berdampak menuju perkembangan Pati yang lebih signifikan.

Rasa nasionalisme dan kebanggaan Kabupaten Pati perlu ditonjolkan dengan tulisan para media,”ujar wabup singkat.

Sekda Pati Suharyono juga mengajak media untuk mendukung kemajuan pembangunan di segala sektor Kabupaten Pati, terutama sektor wisata yang perlu promosi dari media.

Tidak lepas dari UMKM juga perlu dikembangkan dalam mendukung sektor perekonomian. 

Sekda minta supaya para jurnalis mendukung supaya Pati lebih maju dan banyak investor yang masuk.

Diakhir acara Kabag Humas merangkum dialog yang bisa membawa perubahan untuk kemajuan Pati dalam kecanggihan teknologi ITE dan berita yang tersaji secara ''online'' agar tidak gagal paham dan kritik yang konstrutif.

Harapannya, semoga hubungan baik yang sudah terjalin dipertahankan baik dalam informasi publik dan pemberitaan yang positif membangun,” tutupnya kabag humas. (A.$ucipto)