Rabat Beton di RT 18 Dukuh Ngeluk Panjunan di Duga Kurang Maksimal Dalam Pengerjaannya

TH.Indonesia. Pati - Pembangunan infrastruktur di tingkat desa adalah menjadi harapan masyarakat lapis bawah karena mereka dapat menggunakan fasilitas tersebut setiap harinya , melalui program dari pemerintah pusat yang dana nya bersumber dari APBN atau di kenal dengan anggaran DD (Dana Desa) yang selalu mengucur dalam jumlah yang cukup besar pada tiap tahunya , dalam aturan penggunaan anggaran tersebut untuk tahun 2018 sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat di  haruskan agar melibatkan warga sekitar atau padat karya dua puluh persen dari anggaran yang masuk ke desa yang di mana pekerjaannya di kerjakan oleh masyarakat atau warga sekitar, Kamis tgl (14/06/18).

Rabat beton yang di RT 18 dukuh Ngeluk. 

Namun di dukuh ngeluk RT 18 desa  Panjunan pekerjaan yang di kerjakan melalui padat karya tersebut diduga kurang maksimal dan belum sesuai dengan tehnis untuk pembuatan rabat beton pasalnya di lapangan di temukan bahwa untuk ukuran ketebalan beton sendiri hanya sekitar  8 sampai 10 cm , dan di duga juga tidak menggunakan plastik sebagai alas bawah agar air tidak langsung meresap ke dalam tanah sehingga tidak mempengaruhi kualitas rabat beton tersebut. 

Saat media targethukumindonesia.com wawancara dengan warga sekitar proyek yang tidak mau di sebut namanya kepada awak media mengatakan ;

" Yang cor beton baru yang sebelah situ mas , kalau yang ini sudah lama, " ungkap nya.
Dan saat di wawancarai soal penggunaan plastik untuk sebagai alas atau dasar sebelum cor di gelar beliau menambahkan " ini tidak menggunakan plastik sebagai alas atau dasar bangunan kok pak, " imbuhnya sambil bercakap dengan warga lainnya di sekitar proyek tersebut.

Terpisah saat awak media konfirmasi dengan  ketua  LSM KPMP (Komando Pejuang Merah Putih) Catur Andi Cahyanto di kantor yang beralamat Jl. Diponegoro dengan adanya  bangunan yang ada di dukuh ngeluk RT 18 desa Panjunan tersebut  menuturkan ;

"Kalau melihat dari dokumentasi yang saya pelajari memang bangunan tersebut diduga kurang maksimal dan tidak sesuai dengan petunjuk tehnis pengerjaan , karena selain ketebalannya hanya sekitar lebih kurang 8 sampai 10 cm, rabat beton tersebut tidak menggunakan plastik sebagai alas dasar bawah karena Penggunaan plastik untuk rabat beton sangat berpengaruh kepada kualitas bangunan, selain itu beton yang masih basah dan apabila airnya yang masih bercampur dengan semen langsung meresap ke tanah maka nantinya akan mempengaruhi kualitas rabat beton tersebut, selain itu di lokasi proyek tidak  ada prasasti atau informasi pekerjaan sebagai keterbukaan ketransparanan informasi publik, " jelasnya. (team)