Milad Santri Ponpes Tahfidzul Quran Raudlatul Falah Bersama Kyai H. Ulil Nuha Arwani

TH.Indonesia. PATI - Minggu tgl (17/12/17), pukul 08.00 Wib dilaksanakan peringatan Milad ke IX Qodmil Quran ke VII dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok pesantren anak-anak Tahfidzul Quran Raudlatul Falah Jl. Raya Gembong -Banyu Urip Km.2 Ds. Bremi kec. Gembong kab. Pati yang diikuti lebih kurang 700 orang.

Milad Ponpes Tahfidzul Quran Raudlatul Falah Gembong Pati 

Yang hadir dalam kegiatan tersebut yang langsung di wakili oleh KH. Mc. Ulin Nuha Arwani (kudus), KH. M. Ulil Albab Arwani (kudus), Habib Umar Muthohar (semarang), KH. Heppy Irianto, KH. Ahmad Jaelani,AH, S.Pdi, M.Pdi. (dewan pembina yayasan), Kasdim 0718 Pati (Mayor Inf Much. Sholikin, S.Ag, MSi), Pengasuh ponpes (Noor Shokhib,AH, M.Pdi), Tomas dan Toga, KH. Maksum Sulaiman (Jepara), Kapolsek Gembong (Akp Sugiyanto), Kemenag kab. Pati(Drs. H. Ahmad Mundakir, MSi), Danramil Gembong (Lettu Cba Kistiono) dan Edi Siswanto (Gusdurian).

Sambutan KH. Maksum Sulaiman (jepara) intinya adalah ;

Maulud atau yang lebih kita kenal dengan sebutan maulid adalah hari lahirnya Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah.

Makna dari maulid Nabi ialah sebagai ekspresi kegembiraan dan juga penghormatan pada sang nabi, perayaan maulid nabi ini telah lama mengakar di masyarakat Islam jauh sebelum Rasulullah wafat. Dalam perayaannya, maulid Nabi dirayakan dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Dilaksanakannya maulid nabi tidak lepas dengan berbagai kegiatan, antara lain: shalawat Nabi, membaca syair Barzanji serta menyelanggaraan pengajian disusul dengan ceramah maulid Nabi.

Diharapkan para bapak dan ibu dapat mendidik anak-anaknya dipondok pesantren sehingga dapat lebih mengenal agama islam dan Al Qur’an lebih mendalam. Semoga anak-anak kita bisa menghafal Al Quran dan ahli Al Quran.
Adapun nama orang yang merintis peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut bernama “Shalahuddin Al-Ayyubiy” atau yang lebih dikenal dengan nama ”Shaladin”.

Kata Sambutan KH. Ahmad Jaelani Pada Intinya antara lain ;

Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran para undangan sekalian dan kami mohon maaf apabila dalam penyambutan kurang berkenan.

Acara ini kita laksanakan dalam rangka Maulid Nabi muhammad SAW dan milad ke IX Qodmil Quran ke VII. Pondok pesantren ini mendidik anak-anak remaja putra dan putri dengan tujuan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa yang memiliki akhlaq yang baik.

Diharapakn nantinya anak-anak yang sudah mengikuti pendidikan dipondok pesantren dapat diaplikasikan dalam kehidupan dimasyarakat dan dapat menjadi contoh yang baik dilingkunganya kelak nanti. 

Dengan perkembangan jaman yang akhir-akhir ini banyak mempengaruhi kehidupan remaja. Dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW kita dapat mencontohnya sebagai suriteladan dalam kehidupan sehari-hari.

Tausyiah KH. Mc. Ulin Nuha Arwani (kudus) intinya menyampaikan bahwa ;

Anda bisa belajar Al Qur'an hingga selesai merupakan fadlal (anugrah) dari Allah Ta'ala. Syukurilah nikmat itu dengan memuji Allah Ta'ala dengan membaca "Alhamdulillah wa syukru lillah" atau dengan kalimat sejenisnya.

Anda juga perlu syukur bil janan, syukur dalam hati. Artinya hati kita berkeyakinan dengan sesungguhnya bahwa yang kita terima itu merupakan murni fadlal, anugrah, bukan karena kepintaran dan kelincahan kita.

Di samping itu, hendaknya kita dapat mensyukuri nikmat dengan anggota tubuh kita, baik lahir maupun batin. Semuanya kita gunakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Tangan kita gunakan untuk saling tolong menolong kepada siapa saja yang membutuhkan.

Mulut memperbanyak baca shalawat, mata membaca Al Qur'an, telinga mendengarkan Al Qur'an, tangan membawa Al Qur'an, menghormati Al Qur'an, tadabbur, memikirkan ayat-ayat yang dibaca.
Hatinya menyerap beragam ilmu yang dipelajari dari sana. Sehingga semua anggota tubuh kita gunakan untuk beribadah. 

Ini namanya syukur bil arkan (dengan anggota tubuh) ada satu lagi, dari syukur bil lisan, arkan, dan janan, yaitu bil bancaan. Maksudnya, uang kita gunakan untuk sedekah, menolong kawan atau siapa saja yang membutuhkan harta kita.

Al Qur'an yang telah kita pelajari bersama harus selalu kita baca. Jangan sampai diabaikan. Karena Al Qur'an yang telah kita pelajari akan meminta pertanggungjawaban. 

Bisa jadi mendukung kita atau mematahkan kita, anda sekalian yang sudah khatam Al Qur'an paling tidak sehari baca sekali. Jika tidak bisa maka tiga hari sekali khatam, apabila masih tidak bisa, maka seminggu khatam sekali dengan memakai metode Fammy Bisyauqin. 

Model dari pada metode ini adalah setiap hari membaca Al Qur'an dengan pembagian sebagai berikut:

Fa : Fatihah - An Nisa' Jum'at
Mi : Maidah - Bara'ah / At Taubah  Sabtu, Ya : Yunus - An Nahl : Ahad
Ba : Bani Israil - Al Furqan Senin
Syin : Syu'ara' - Yasin  Selasa
Waw : Was Shaffat - Al Hujurat  Rabu
Qaf : Qaf - An Nas : Kamis, jika anda seminggu bisa khatam sekali, anda akan selamat.

Anda khatam Al Qur'an itu belum ada apa-apanya. Jangan merasa bangga. Merasa bangga itu larangan Allah Ta'ala. Apa lagi khatam Al Qur'annya ini untuk tujuan pamer, riya', Al Qur'an bisa melaknati Anda sekalian.

Usahakan mengamalkan dawuh Allah Ta'ala, selalu menjaga akhlak sebagaimana yang telah diajarkan Al Qur'an. 

Pelajarilah Al Qur'an penuh dengan rajin dan tekun supaya mengetahui kandungan di dalamnya, jika sudah tahu, wajib mengamalkan isinya. Apa bila tidak diamalkan akan mendapat siksa Allah Ta'ala, sehingga Al qur'an tidak melaknati anda sekalian.

Barang siapa pernah mengaji Al Qur'an, setelah khatam lalu dibiarkan begitu saja mushafnya digantungkan dalam lemari, tidak pernah dibaca kembali, maka Al Qur'an akan datang pada hari kiamat dengan keadaan menggantung pada orang tersebut seraya berkata kepada Allah "Ya Tuhan, sesungguhnya hambaMu ini telah mencampakkanku. 

Maka berilah keputusan antara aku dan dia (siapa sebenarnya yang lebih benar dan siapa yang salah?). Dengan momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW mari kita contoh suri teladan  beliau dan semoga kita mendapatkan safaatnya dihari kelak nanti. ($.tugi)