Bangunan Talut Dana Desa Sonorejo Terkesan Mangkrak Tak Terselesaikan

TH.Indonesia. Pati - Minggu tgl (03/12/17), talud di desa Sonorejo kec. Jakenan Kab. Pati terkesan terbengkalai dan di tinggalkan begitu saja oleh tim  pelaksana pekerjaan tanpa di fenesing dan terkesan di duga asal jadi, bangunan yang dananya bersumber dari APBN (Anggaran Pembelanjaan Negara) yaitu dari alokasi  DD (Dana Desa) Tahun anggaran 2017 pada termin pertama. 

Bangunan Talut di desa Sonorejo Jakenan Pati 

Bangunan talud tersebut berlokasi di jalan arah masuk  TPQ desa Sonorejo dengan volume Panjang 291 m , Lebar : 0,30 m , Tinggi  : 0,30 - 0,50 dengan nilai besar anggaran Rp 41 . 433 . 300  ;  ( empat  puluh satu juta empat ratus tiga puluh tiga ribu tiga ratus rupiah ) bangunan yang seharusnya terselesaikan pada pencarian dan pelaksanaan pengerjaan pada termin pertama namun hingga kini bangunan tersebut masih terbengkalai dan sebagian masih belum jadi karena memang belum sepenuhnya bangunan itu rampung dan terkesan mangkrak.

Selain itu bangunan talud yang berada di empat titik lokasi antara lain RT 02 , 03 , 04 ,05 RW 01 dengan volume Panjang 1262 m , Lebar : 0,30 m , Tinggi : 0,50 - 70 m dengan besar anggaran Rp 254 . 682 . 400 ; ( dua ratus lima puluh empat juta  enam ratus delapan puluh dua empat ratus ribu  rupiah ) juga di indikasi kuarang maksimal dalam pelaksanaan pekerjaanya, karena dari volume panjang , ketebalan dan tinggi nya di duga ada beberapa lokasi yang di pasang asal jadi , hal itu bisa terlihat kalau di sepanjang jalan yang sedang di bangun talud tersebut di duga  banyak sekali di temukan bangunan yang asal jadi dan asal tempel.

Saat awak media wawancara dengan dua warga yang  tidak mau di sebutkan namanya namun beliau rumahnya  berada di dekat lokasi bangunan talud tersebut (depan TPQ) mengatakan ;
Ini bangunan nya ya seperti inilah, belum selesai tapi di tinggalkan begitu saja bahkan itu grosok (biskos urug)  nya saya beli sendiri karena kalau tidak di kasih grosok mobil saya tidak bisa masuk garasi, " tuturnya.

Selanjutnya dari keterangan dan informasi narasumber tersebut kami awak media mengarah ke rumah TPK ( Tim Pelaksana Kegiatan) namun disana tidak dapat menjumpai yang bersangkutan dikarenakan tidak ada di rumah dan hubungi via telfon juga tidak dan tidak  aktif.

Salah seorang perangkat desa yang juga sebagai pengurus kegiatan   yang berinisial " R " saat di hubungi via telfon , bermaksut mau klarifikasi dengan semua pihak mengatakan  ;

Ya saya ini lagi sibuk , soal pekerjaan sudah benar dan sesuai Rab," jelasnya. Kalau soal nomor telfon pak carik dan kepala desa saya tidak bisa memberikan kepada orang sembarangan walaupun itu dari media sekalipun apalagi saya belum kenal , ya kalau mau di rilis berita ya silahkan saja, " pungkasnya sambil menutup telfon dengan suara  nada kurang enak di dengar.

Karena dari saudara " R " tidak ada kejelasan informasi  , selanjutnya Menurut keterangan kepala desa Sonorejo Muharto di  kediaman beliau mengatakan ;

Ya sebenarnya kalau soal semua bangunan yang ada di desa saya tidak tau apa - apa baik dalam pelaksanaanya maupun soal keuangan karena semua sudah ada yang mengurusi semua yaitu tim TPK dan pak carik, " tuturnya.

Selanjutnya kepala desa menghubungi sekdes (carik bahasa Jawa) via telfon bermaksut untuk menanyakan terkait permasalahan talud Tersebut agar bisa memberikan informasi yang sebenarnya namun berkali - kali di telfon tidak di angkat bahkan sampai lebih dari sepuluh kali panggilan.

Biasanya tidak seperti ini kok , biasanya kalau saya telfon ya di angkat ini lebih dari sepuluh kali kok tidak mau angkat telfon , ini ada apa kok seperti ini, untuk lebih jelasnya semua informasi bangunan sama pak carik saja, " pungkasnya.

Saat awak media mengubungi carik dengan bekal dari nomor telfon yang di berikan oleh kepala desa , carik mengatakan ;
Soal talud di jalan arah TPQ tim TPK akan bertanggung jawab menyelesaikannya dengan cara apapun," jelasnya.

Di singgung soal LPJ termin pertama terkait bangunan talud arah TPQ beliau mengatakan kalau LPJ sudah selesai dan sudah di laporkan ke pihak terkait dan sudah disetujui.

LPJ nya sudah saya laporkan dan sudah di terima dari Dispermades ,kalau tidak setujui ya tidak bakal cair untuk termin dua, " pungkasnya sambil menutup percakapan via telfon.

Menurut keterangan dari anggota DPP BPKP NKRI ( Dewan Piminan Pusat Badan Pemantau Korupsi Penyelenggara Negara Kesatuan Republik Indonesia ) Mr. Tugi Eriyono mengatakan ;

Pekerjaan tersebut di duga dan terindikasi adanya mar ap data karena pelaporan LPJ yang pada kenyataannya di lapangan belum selesai namun ini sudah di laporkan selesai , berati dalam hal ini dari desa kan sudah membohongi dinas terkait, " jelasnya.

Dari temuan kami di lapangan juga banyak kejanggalan dalam pelaksanaan pembangunan talud di empat titik lokasi baik dari volume, ketebalan dan ketinggian ini saya masih menggali informasi lebih lanjut agar lebih falid untuk pelaporan kami kepada pimpinan kami yang ada di Jakarta, " pungkasnya.

Namun sungguh di sayangkan bangunan yang seharusnya selesai realisasi (tahap  murni) namun pada pelaksanaan nya di duga terkesan asal jadi bahkan carik mengatakan bahwa LPJ talud tersebut sudah di laporkan 100 % kepada Dispermades. 

Hal seperti ini yang diharapkan kepada para pihak terkait dalam hal ini Dispermades dan inspektorat mengevaluasi dan monitoring melalui petugas petugas yang di tugaskan di lapangan supaya cek lokasi agar kejadian hal serupa tidak terulang lagi (laporan sudah selesai namun pekerjaanya belum rampung dan dari pihak terkait juga menandatangani SPJ tanpa survei lapangan). (THI/Tg)