Kasus Kekerasan Wartawan Di Timika Terus Dikawal Solidaritas IWO Dan PFI

TH.Indonesia. Papua - Sebagai wadah profesi wartawan, Ikatan Wartawan Online (IWO) Mimika dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Timika terus mengawal kasus kekerasan yang menimpa seorang wartawan di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Saldi Hermanto.

Kasus kekerasan wartawan terus di kawal solidaritas IWO dan PFI 

Pagi tadi, selasa tgl (14/11/2017), pengurus IWO bersama PFI sempat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) DPRD Mimika dengan Polres Mimika dan Satpol PP terkait aksi penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Polres Mimika seorang oknum anggota Satpol PP yang diduga ikut terlibat.

Ketua IWO Mimika, Steven Rantung mengatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus yang dialami saudara Saldi hingga ada putusan hukum dari pengadilan terhadap para pelakunya.

Kekerasan yang dialami rekan kami akan terus kami kawal, hingga ada putusan hukum pengadilan. Sementara bidang hukum IWO Timika Yosep Temorubun, juga mendampingi Saldi dalam menjalani proses ini," kata Steven.

Sedangkan ketua PFI Timika, Ali Nur Ichsan juga menyampaikan hal yang sama. PFI juga terus mengawal kasus yang menimpa Saldi hingga ada kejelasan hukum bagi pelaku yang melakukan tindakan penculikan yang dilanjutkan dengan pengeroyokan.

Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya, kami tetap mengawal kasus ini. Karena Saldi adalah bagian dari kami," katanya.

Kedua organisasi profesi wartawan ini, sebelumnya melakukan aksi unjuk rasa di halaman Mapolres Mimika yang dilanjutkan ke gedung DPRD Mimika. 

Dalam aksi itu, mereka menyampaikan sejumlah tuntutan terkait kasus kekerasan yang menimpa wartawan di Timika.

Didalam orasinya menyampaikan bahwa kasus kekerasan yang menimpa saudara Saldi yang berprofesi sebagai wartawan adalah cermin masih adanya tindakan arogansi di tubuh kepolisian yang dilakukan oleh oknum-oknum didalam institusi penegak hukum itu sendiri.

Sebelumnya pada Sabtu 11 November 2017 pekan kemarin, sekitar pukul 22.55 WIT, Saldi dijemput paksa sejumlah oknum anggota Sabhara Polres Mimika dari salah satu warung kopi didepan kantor Satlantas Polres Mimika, Jalan Busi Utomo. Sejumlah oknum anggota Sabhara Polres Mimika saat itu berpakaian dinas dan dilengkapi senjata.

Saldi kemudian dibawa ke pos terpadu dan dianiaya dengan cara di pukul, di tendang dan di tampar. tidak sampai disitu saja, saat Saldi dibawa ke kantor pelayanan Polres Mimika, Saldi kembali dianiaya oleh seorang oknum anggota Brimob saat berada di pos penjagaan.

Penyebab penganiayaan ini diduga karena tulisan pada akun Facebook milik Saldi yang mengkritik cara penanganan keributan yang terjadi di pasar malam. 

Karena kesal melihat cara penanganan oleh petugas keamanan, Saldi akhirnya melampiaskan itu ke dalam tulisan lalu di posting di Facebook saat itu juga, yang mengakibatkan dirinya di aniaya. (Tim/THI)