Dandim 0718 Pati Menghadiri Komitmen Dengan KaBulog

TH.Indonesia. PATI -  Kamis tgl (12/10/17) pukul 10.30 sampai pukul 14.00 WIB bertempat di Balairoom Adipati II Hotel Safin kabupaten Pati telah berlangsung rapat koordinasi percepatan Sergap Se Eks Karisidenan Pati yang di hadiri peserta 60 orang dari berbagai wilayah.

Penandatanganan komitmen bersama Bulog 

Dalam Kesempatan tersebut Hadir Diantaranya Dr. Ir. Momon Kusmono MS Kementan, Kabulog Disreg Jateng Isan S.ip, Kadin Ketahanan Pangan Sadi MSi, Dandim 0718 Pati, Dandim 0720 Rembang, Dandim 0721 Blora di Wakili Pasiter Kodim, Dandim 0719 Jepara di wakili Kasdim, Dandim 0720 Kudus di Wakili Kasdim, Polda Jateng Kompol.Haris Sutarjo. SH, Perwakilan Kodam IV Diponegoro Letkol Inf Agus dan KUD Mitra kerja Bulog Ex Karisidenan Pati.

Sambutan Kepala Divisi regional Prov Jateng mengungkapkan pokok permasalahannya bahwa, saya ingin menyampaikan laporan penyampaian pengadaan kita di provinsi Jateng terlampau jauh dari target yang ditetapkan di tahun 2015.

Dalam pelaksanaan banyak sekali kendala dan upaya dalam mencapai target kita keluarkan jurus gimana caranya target terpenuhi, saya di sini orang baru, semoga bisa di terima menjadi anggota sergap provinsi Jateng semoga yang kita capai menjadi ridho Allah SWT.

Dari Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Kementan mengatakan, salah satu tujuan kita adalah kedaulatan pangan, yang harus mampu dan tidak bisa di intervensi negara lain yang ujung ujungnya demi kesejahteraan petani dan umumnya masyarakat.

Ada komuditas yang berpengaruh ketahanan pangan, sehingga menjadi prioritas kita. Bulog bertugas menjadi penyetok kebutuhan beras dan bisa menjaga kebutuhan Nasional.

Komitmen di tanda tangani kepala gudang kenapa hasil beras turun, Jateng paling gampang targetnya mencapai 100.000 ton, melihat target jateng baru mencapai 57% dan saya pesimis sekali bisa mencapai target.

Sambutan Dandim 0718 Pati mengatakan bahwa saya diskusi dengan mitra bulong, mohon ijin jangan di tolak komitmen hari ini tolong di laksanakan jangan di tolak oleh pihak Bulog, kalau kita di beri wewenang akan kita beli semua, jangan saklek apa yang harus di terima, kami menyampaikan keluhan para petani di mana Presiden memerintahkan untuk menyerap gabah kenapa di tolak oleh pihak Bulog.

Bersama instansi pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan nasional 

Masalah spek gudang, antrian dan manusia menggunakan alat, saya pahami kondisi di lapangan selagi manusia menjadi bahan pertimbangan menjadi fleksibel kualitas, toleransi barang bagus mohon di terima jangan berbelit belit. Ini yang kita harapkan semua bisa di akomodir oleh pihak bulog sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan di setiap daerah. ($.punky)