Galian Di Dukuh Kincir Desa Wegil Merusak Jalan Dan Lingkungan

TH.Indonesia. Pati - Senin tgl (25/09/17) maraknya galian yambang di deretan pegunungan kendeng sangat di sayangkan, karena dengan adanya galian tambang batu kapur tersebut sangat merugikan masyarakat baik dari segi kerusakan alam maupun kerusakan jalan raya, bayangkan saja jalan aspal yang baru di bangun di akhir tahun 2016 kini sudah rusak parah akibat truk- truk yang bertonase melebihi kapasitas lalu lalang memuat batu dari hasil galian tambang tersebut.

Kerusakan alam yang semakin masif
di pegunungan kendeng karena adanya penambangan yang semakin parah 

Ketika tim media targethukumindonesia melakukan penelusuran di area tambang tersebut pada hari Senin (25/09/17) di dapati ada banyaknya truk-truk yang sedang antri untuk memuat batu maupun padas dari hasil galian tersebut, salah satu warga yang sempat kami wawancarai mengatakan, " kami sangat terganggu mas dengan adanya aktivitas galian tersebut, karena selain merusak lingkungan, mereka juga sudah merusak jalan dan sangat mengganggu aktivitas warga, debunya sangat membuat polusi udara menjadi buruk, karena banyaknya truk-truk yang lalu lalang bermuatan sehingga sangat mengganggu kenyamanan warga, kami sebagai warga masyarakat sini sangat terganggu dengan aktivitas penambangan tersebut," ungkapnya.

Mohon untuk pihak-pihak terkait untuk mengkaji ulang terkait perizinan yang dikeluarkan oleh ESDM provinsi karena galian tambang yang di duga milik perangkat Desa Wegil kecamatan Sukolilo kabupaten Pati tersebut jelas sangat merugikan warga, dari segi manfaat juga jelas tidak ada bagi masyarakat karena hanya untuk kepentingan pribadi serta untuk memperkaya diri sendiri, dalam hal ini masyarakat hanya bisa diam dan tidak berani berbuat apa-apa padahal jelas yang paling di rugikan adalah masyarakat sekitar khususnya warga desa wegil sendiri. 

Karena dampak galian tersebut bisa mengakibatkan banjir bandang kerusakan alam yang signifikan dan hal itu juga sudah terbukti jika musim hujan tiba desa Wegil dan sekitarnya selalu terkena bencana banjir bandang dan mengakibatkan banyak kerusakan. Sungguh ironis penggalian yang terus menerus dilakukan oleh beberapa orang namun akan merugikan masyarakat banyak karena kerusakan alam yang semakin parah mengingat bencana alam sudah bertubi tubi dan dampak kerusakan lingkungan masif dan kerugian material yang tidak sedikit. Apalagi kemarau panjang karena sumber mata air yang tidak mengalir karena gunung yang semakin gundul tanpa adanya upaya reboisasi cukup dirasakan oleh masyarakat Pati selatan khususnya. Semoga pemerintah setempat dapat mengambil tindakan tegas terhadap pergalian tambang C yang liar dan tidak mempunyai ijin. (Tim/THI)