THI. Pati - Namanya Sri Nuryanto, bahkan di kalangan masyarakat desa beliau lebih di kenal dengan nama Nur Bakso, rabu tgl (30/04/25).
Sebagai ketua sanggar Seni dan Budaya OMAH KAYON untuk wilayah Pati selatan, khususnya Tambakromo dan sekitarnya, beliau salah satu seniman produktif dengan berbagai karya-karyanya. Dan beliau juga salah satu pimpinan campursari RISMA NADA.
Sebagai pimpinan campursari RISMA NADA, beliau juga eksis di ketoprak OMAH KAYON, sebagai konseptor dalam garapan. Ketulusan dalam menyajikan karya seni tanpa pamrih, dan semangat yang luar biasa sebagai seniman daerah yang yang sangat peduli dengan ide-ide yang cemerlang. Setiap bidikan dalam karya beliau tidak lepas dari nilai-nilai pesan moral yang tentunya sangat bermanfaat buat penontonnya.
Dalam petikan wawancara beliau mengatakan bahwa "Seni tradisi jawa adalah jati diri kita sebagai putra bangsa, dan tentu masih ada seni-seni dari pelosok daerah lain yang itu menunjukkan kekuatan bangsa kita dalam melestarikan kesenian yang ada di nusantara," jelas Sri Nuryanto.
"Kekuatan dalam karya seni adalah kejujuran hati, untuk membuat ide-ide segar biar karya seni akan menjadi tuntunan maupun tontonan buat penontonya," imbuh Nurhadi sebagai ketua umum di sanggar seni dan budaya OMAH KAYON, yang berdomisili di Pati dalam petikan wawancaranya. (RED)