THI. Pati - Sudah sa'atnya batu hitam yang sekian lama di dasar samudra kini menunjukan eksistensinya untuk meluruskan sejarah dan makam yang dipalsukan oknum bergelar habib jumat 05 oktober 2024.
Bagyo sang juru kuncen dan tim PS PWI LS PATI. |
Divisi investigasi survei serta angota PD PWI LS kabupaten Pati yang mejalankan tugas pada hari jumat sekitar pukul 13.20 wib, bergerak menuju lokasi makam yang patut diduga dipalsukan oleh oknum habib pekalongan.
Berdasarkan keterangan tokoh masyarkat sepuh setempat PATMO serat YATIN dan lainnya, bahwa dulu tempat itu hanya sebuah tempat berbatuan yang konon ada kekuatan mistisnya sehinga digunakan sebagai tempat menyepi mencari wangsit ujar para tokoh sepuh.
Begitu juga Bagyo juru kuncen makam yang dipalsukan itu,dulu kala setaunya tempat itu adalah sebuah tanah bergunduk ada ciri batu tenger atau batu tanda bahwa di situ di makomkan sesepuh kampung yang dahulu kala yang babat alas menjadikan perkampungan.
Kala itu daerah Maitan Ukirsari tempat rawan kejahatan dan penduduknya menstrim terbelakang segi agama dan perekonomian. Bagyo dibilangin orang tua, bahwa jika ingin desamu makmur rawat jaga lestarikan makom leluhur yang berada di utara desa Maitan ujar salah seorang yang mengerti hal goib kepada Bagyo dan kawan kawannya.
Setelah itu diera tahun 1980 Bagyo dan kawan kawan memulai membangun meramaikan makam tersebut lalu kiyai banger Mojomulyo Tambakromo mbah Min pangilan akrabnya setelah mencari medatangi lokasi mistis tersebut ia memberi empat nama 1. Ki Ageng adiguno 2. Ki Ageng abdul rohman 3. Ki Ageng rahmat 4. Sayid usman ke empat nama ini di peroleh dari hasil intraksi mbah yai Sutrmin dan mbah yai Sidik mbanger. Awal yang dihauli selama 10 tahun sesuai kesepakatan masyarakat maitan adalah ki Ageng Rahmat.
Berjalanya waktu masyarkat kurang puas maka di tahun 1990 an di bawa sowan kepekalongan dari empat nama tadi yang dipilih habib lutfi bin yahya adalah sayid usman namun oleh pekalongan di ganti nama yaitu habib usman bin yahya, sudah jelas namanya di palsukan yang awalnya sayid Usman di ganti habib Usman bin yahya.
Dari hasil telisik tim PWI LS kabupaten Pati sepekan menemukan sumber baru dari keaslian nama yang di palsu dan atau digantikan oknum habib dari Pekalongan.
Sampai berita tayang belum ada informasi tambahan, Suhari selaku ketua tim investigasi mengatakan bahwa PWI LS Pati akan terus melanjutkan pelurusan keseluruh tokoh masyarkat setempat setelah itu akan di adakan musyawarah bersama di kelurahan setempat disaksikan jajaran keamanan TNI, POLRI, PCNU dan Tokoh Masyarakat guna melahirkan kesepakatan untuk meluruskan sejarah yang di duga dipalsukan oleh oknum habib Pekalongan. ($cipto)