THI. Pati - Deso mowo coro, negara mawa tata adalah sebuah semangat membangun sesuai kearifan lokal masing masing desa. Hingga menjadi identitas atau heriteks sejarah peninggalan leluhur atau cikal bakal desa yang selama ini menjadi adat istiadat yang selalu dijadikan bersih desa (sedekah bumi).
![]() |
Tri Setyanto, S.E. |
Pada sa'at musim kemarau ini kesempatan kades desa Sugihrejo kecamatan Gabus melaksanakan pembangungan ruas jalan masuk desa segitigaa emas, sebelah utara jalan masuk desa Plumbungan sebelah barat jalan masuk desa Gebang yang selama ini masih belum tersentuh pelaksanaan bangunan, selasa tanggal (23/05/24).
Pada sa'at sore menjelang petang kades Sugihrejo yang biasa akrab dipangil mas Tri sedang mengecek pembagunan jalan masuk antara Sugihrejo - Plumbungan - Gebang, awak media berbincang tentang pembangunan di desa selama ini, juga untuk talud yang akan kita kerjakan dibantaran jalan kanan kiri yang menuju desa Gebang kec. Gabus kab. Pati.
Mbah ilIngi., "Sapaan akrab bahasa jawa (kades) ini yang dibangun ikut jalan masuk desa Gebang.? kades jawab Iyaa," jelasnya.
Namun agar memberi manfa'at lebih bagi para penguna jalan, saya sudah berkordinasi dengan kepala desa Gebang alhamdulillah diperbolehkan untuk membangun talud sepanjang kurang lebih 20 meter kanan kiri. Ini penting mengingat musim laboh / penghujan jalan penghubung desa lebih memadai untuk pengguna kendaraan baik roda empat ataupun roda dua.
Jadi selain tanah jalan yang menuju ke makan, sawah kanan kiri lebih baik di kembalikan fungsi sebagaimana mestinya, setelah ini selesai akan banyak program yang akan terus berjalan.
Kami akan melanjutkan untuk pembangunan talud jalan arah timur yaitu jalan perhutani tingalan Belanda yang sudah tidak berfungsi agar para petani desa Sugihrejo lebih meningkatkan pertaniannya. Apalagi ada juga jalur irigasi yang memang sudah ada harus dimaksimalkan demi kebutuhan masyarakat desa Sugihrejo dan sekitarnya," lanjutnya.
Tidak hanya itu kades Tri Setyanto, S.E juga akan membangun lahan wisata desa, untuk wisata petik buah dan sebagian sawah milik desa akan dikerjakan untuk kemajuan mikro usaha tani atau UMKM dengan membangun wisata buah kelengkeng," terang kades Tri Setyanto, S.E.
Tentunya kita akan bentuk Pokdarwis atau kelompok sadar wisata yang menjadi ujung tombak daripada desa wisata itu sendiri. Dengan masterplan yang akan memperdayagunakan potensi yang sudah ada baik dari (SDM) sumber daya manusia khususnya kaum milenial yang akan memegang tongkat estafet kepemimpinan nantinya," tandasnya.
Harapan kami dengan doa dan usaha dari seluruh warga dan masyarakat desa Sugihrejo bisa menjadi mimpi yang indah kedepannya, ini cita dan harapan kami para orang tua dan pinisepuh desa Sugihrejo tercinta," tutupnya.