THI. Rembang - Pemerintah kabupaten Rembang berniatan baik untuk membangun sekolah supaya murid dan guru dalam proses belajar di sekolah merasa nyaman.
Bangunan SD Negeri SUDO terkesan asal jadi dan tidak sesuai spek RAB yang ada. |
Tetapi sangat di sayangkan bila dalam realisasinya di lapangan tidak sesuai apa yang di harapkan, kali ini terjadi di SD NEGERI SUDO.
Ada beberapa pembangunan di sekolahan tersebut diantaranya rehab perpustakaan, dan beberapa ruang kelas.
Saat dalam kunjungannya Rachmad Nur Wahyudi ketua LSM KPK RI di SD NEGERI SUDO, beserta anggotanya, beliau menemukan beberapa dugaan kejanggalan saat proses pembangunan. senin tgl (13/11/23).
Saat tiba di lokasi, beliau hanya bertemu dengan penjaga sekolah atau tukang kebun, tidak ada satupun pekerja yang di lokasi padahal menurutnya bangunan tersebut seharusnya belum selesai," sambungnya.
Singkat cerita tukang kebun tersebut memberikan nomor guru inisial bu (M), saat di konfirmasi oleh LSM KPK RI beserta awak media bu (M), lagi kondangan," katanya.
Akhirnya beliau memberikan nomor ibu PLT kepala sekolah, tetapi saat di hubungi oleh awak media malah tidak aktif atau tidak tersambung.
Hal itu membuat ketua LSM KPK RI beserta team melanjutkan investigasinya, beliau menerangkan "Ada bangunan perpustakaan yang kurang rapi dalam pengerjaannya, anggaran 126 juta lebih kok hasilnya enggak rapi, tanpa acian bangunan dalam masih kasar dan lantai bawah masih polosan semen atau plaster.
Lanjut di bangunan rehab ruang kelas, ada bahan di jendela yang menggunakan stok lama, dan itu menurut kami, tidak layak pakai karena ada yang kropos kayunya.
Dan dibangunan belakang kelas yang dekat makam, ada tiyang peyangga yang cuma di tempelkan aja, yang seharusnya di cor biar bangunan kuat dan kokoh, kami khawatir itu membahayakan," tandasnya. Saat berita ini sampai di unggah, belum ada klarifikasi dari pihak pihak terkait yang bertanggung jawab akan hal ini. (pak men)