112 Adegan Prarekonstruksi Pembunuhan Muhamad Rouf Oleh Ibu Kandung, Paman Dan Kakeknya

Prarekonstruksi Pelaku N (Ibu Kandung) Ketika Ingin Membuang Korban Rauf Di Aliran Sungai Bugis Kopyah Di Dampingi Tim Inafis Polda Jabar.


THI. Indramayu - Seperti pemberitaan sebelumnya pembunuhan anak, Muhamad Rouf (13) yang terjadi pada hari selasa dini hari, 3 Oktober 2023 Terungkap oleh kepolisian Polres Indramayu yang ternyata nyawa Rouf dihabisi oleh Ibu kandungnya N (43), Pamannya S (24), Serta Kakeknya W (70). Selasa, (14/11/23).

Kasatreskrim polres indramayu AKP Hilal Adi Imawan Mengatakan terdapat 112 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi.

"Total 112 adegan dalam rekonstruksi " Ucap beliau, dilokasi.

AKP Hilal Adi Imawan ( Kasat Reskrim ) didampingi AKP Heriyanto, SH (Kapolsek Anjatan), serta Aiptu Caryono (Kanit Reskrim Anjatan) mengatakan Prarekonstruksi ini adalah menjelang tahap akhir dalam proses penyidikan, " Prarekonstruksi ini dilakukan untuk memastikan kronologi kejadian dan sebelum dilimpahkan ke pengadilan ", jelas beliau.

"Agar kami bisa mencocokan antara keterangan saksi, keterangan korban, dengan keterangan tersangka di lapangan," imbuh Hilal.

Untuk diketahui, Muhamad Rouf (13) tewas setelah dianiaya oleh ibu kandung, pamannya serta kakek korban, dengan motif kesal kepada korban.

Mereka kemudian menyiksa dan jasad Rauf ditemukan di pinggir sungai blok sukatani bugis, kec. Anjatan kab. Indramayu, Jawa Barat dalam kondisi berlumuran darah dengan tangan terikat kebelakang.

Sementara itu dalam menjalankan Prarekonstruksi Tim Inafis Polda Jabar Diterjunkan untuk memastikan kronologi kejadian yang sebenarnya.

Kasus ibu bunuh anak kandung di Subang ini sempat menggemparkan warga karena mereka tak mengira pembunuhan dilakukan oleh keluarga tersebut. Muhamad Rauf warga desa Parigimulya, kecamatan Cipunagara, kabupaten Subang, Jawa Barat

Tim Inafis Polda Jabar mendampingi Prarekonstruksi detik - detik Tersangka N (ibu kandung) Membuang Rouf (korban) di aliran sungai.

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, korban dihabisi nyawanya pada Selasa (3/10/23) malam.

Malam itu, Rauf masuk ke dalam rumah melewati atap. Korban sendiri diketahui lama hidup menggelandang dan sudah lama tak pulang.

"Saat itu korban dilihat oleh kakeknya (W) dan sempat menegur," ujar Kapolres Indramayu.

Karena mendapat teguran, korban pun memukul sang kakek. Tak terima dengan perlakuan cucunya, W memukul korban dengan gergaji.

Selain itu kakek korban juga memanggil ibu korban, N. Di saat bersamaan, korban berusaha kabur melarikan diri.

Sang ibu kemudian mengadang dan menangkap Rauf. Lalu sang ibu membanting anaknya sendiri yang dalam kondisi terluka di dipan dan ditindih.

"Ibu korban ini lalu menelepon adiknya atau paman korban berinisial S," ujar dia.

S yang datang lalu mengikat tubuh korban dan membawa keponakannya yang tak berdaya ke areal dapur. Lalu S meletakkan Rauf di depan kamar.

Setelah itu sang ibu pergi ke luar rumah untuk meminjam motor ke tetangga.

"Pelaku ini berpikir hendak mengantar korban ke rumah bapaknya yang berada di wilayah Bongas Indramayu. Ibu dan ayah korban diketahui sudah berpisah," ujar dia.

Malam itu ibu korban membawa Rauf menggunakan motor. Di tengah perjalanan menuju rumah mantan suaminya, N berpikir untuk membuang anaknya di saluran irigasi.

Hingga akhirnya mayat korban ditemukan warga di di Blok Sukatani, desa Bugis, kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.

N mengakui membuang Rauf dalam kondisi masih hidup.

"Masih hidup saat diseret lewat belakang rumah sebelum dibawa pakai motor dan dibuang ke Sungai Bugis Anjatan," ujar N.

Rauf sendiri dianiaya oleh sang ibu di rumah kakek korban. Bahkan N mengaku menyumpal mulut Rauf menggunakan boneka milik adik korban.

"Rauf saya sumpel mulutnya dengan boneka kecil milik adiknya, kemudian tangan Rauf diikat, kepalanya dibenturkan ke dinding dan kusen, serta di pukul kepalanya menggunakan tongkat kayu (alat bantu kakeknya untuk berjalan), pipa paralon, dan sebilah bambu pagar," katanya. 

Pihak kepolisian pun lantas mengamankan N, W, S, kakek Rauf, dan tetangga pemilik motor yang dipinjam pelaku untuk membuang korban. (Edho)