THI. Sragen - Puluhan warga desa Padas mengelar orasi di depan kantor balai desa Padas, kecamatan Tanon kabupaten Sragen dengan berbagai spanduk dan orasi, acara di mulai dari pukul 08.30 WIB hingga selesai, mereka adalah para peserta seleksi perangkat dengan warga setempat, kemarin yang gagal dalam tes uji seleksi perangkat desa, (23 /11/21).
Team investigasi mendapatkan infomasi dari anggota BPD kelurahan Padas bahwa peserta yang ikut penjaringan sebanyak 22 peserta untuk pengisian Sekdes (1), (2) Kebayanan dan (3) Kasi kesra di dalam penjaringan pemerintah desa Padas.
Dari keterangan sekertaris ketua panitia penjaringan perangkat desa padas Yusup di dalam penjaringan peserta ujian di kampus UMS Solo, dari 20 peserta yang lolos hanya 7 peserta dari para pendaftar calon perangkat desa.
Kepala desa Padas Suratmi saat di mintai keterangan team investigasi THI Sragen kurang komparatif dengan alasan sibuk," ujarnya.
Massa demo yang menamakan diri sebagai perwakilan warga dan peserta yang tidak lolos seleksi itu, serempak menolak hasil seleksi perangkat desa tahun 2021 yang di duga sarat akan kejanggalan atensi.
Pemerintah kecamatan Tanon Sumarno S.Sos mengetahui ada kekacauan di kelurahan Padas langsung sidak ke tempat kejadian, dan mengambil langkah tegas menyegel langsung tempat dokumen, untuk pemeriksaan dari pihak hukum.
Menanggapi polemik yang terjadi itu, camat Sumarno S.Sos menyebut pihaknya tidak berhak menilai apakah hal tersebut salah atau tidak.
Kami tidak berhak menilai karena sebelumnya itu sudah menjadi kesepakatan bersama oleh pihak panitia dan desa dengan pihak ketiga kalau memang ada pihak yang merasa di rugikan kami persilahkan sepanjang hal itu sesuai aturan yang ada dan masih ada jalur hukum yang bisa di tempuh terkait pelanggaran pada pelaksanaan seleksi ujian perangkat desa tersebut," tandas Sumarno S.Sos. (Muji)
