THI. Jepara - Salah satu wisata yang cukup menarik dan menjadi daya tarik wisatawan dosmestik adalah Bukit Kejel dikarenakan pemandangan alam yang luar biasa masih alami asri dan berhawa sejuk cukup mengundang para pecinta para petualangan sejati, selain kemewahan alam bak diatas sorgawi juga bumbu aroma khas masakan kuliner yang menjadi suguhan kenikmatan masakan rempah rempah pegunungan saat ini, sabtu tgl (14/08/21).
Aroma misteri dibukit Kejel menjadi daya tarik para wisatawan.
Kawasan ini dahulu kala adalah perbukitan bernana "KAJEL" atau warga sekitarnya lebih suka menyebutnya "Bukit Kejel" adalah hutan lebat yang tersembunyi alias "Gung Liwang Liwung" yang dipenuhi dengan bebatuan hitam yang besar besar sebagai tempat persembunyian kelompok binatang buas seperti ular, kera, maupun harimau jawa, macan putih sebagai habitat atau endemik binatang hutan disekitar bukit tersebut.
Sehingga Bukit Kejel di dukuh Bajangan identik dengan kampung macan (Harimau) loreng dan sebagai pusatnya ada di desa Damarwulan kec. Keling Jepara.
Konon menurut cerita leluhur atau sesepuh yang tidak mau disebut namanya, ditempat yang tersembunyi itu sering terlihat cahaya yang berasal dari lampu lentera yang hidup atau menyala setiap malam hari, namun lampu yang hidup atau menyala itu tanpa ada seorang sebagai penunggunya atau ditinggalkan begitu saja oleh seseorang tersebut.
Adapun menurut cerita orang - orang atau penduduk sekitar Kejel, sebuah lentera itu adalah peninggalan prajurit atau ksatria (senopati) dari Majapahit yang diduga namanya adalah "Kajel”, dan orang - orang sekitar sering bertanya tanya dalam hati, “ siapakah kesatria pemberani itu kok ada disini sendirian dan ada maksud apakah gerangan...? “.
Tapi orang - orang pun beranggapan bahwa tempat itu adalah tempat yang sakral yang di tunggui raja hutan sosok harimau putih atau loreng yang selalu menampakan jatidirinya.
Bukit Kejel dahulukala sering digunakan orang tertentu untuk pertapaan atau bertapa guna mencari wahyu para dewa ketika itu.
Karena tempat itu sangat rahasia sebagai tempat binatang buas khususnya harimau loreng sehingga tempat itu sangat tersembunyi dan sakral, namun pada masa saat itu memang banyak orang yang ingin meningkatkan Ilmu kanuragan atau ilmu kesaktian diri, adapun salah satunya adalah dengan menggunakan cara mengasingkan diri di tengah hutan, gunung atau gua dan tempat yang sepi untuk mencari wahyu dari para dewa untuk mencari jatidiri sang sejati.
Dibukit Kejel ada banyak batu batuan hitam namun di lokasi batu besar tersebut oleh beberapa penduduk sekitar sering melihat penampakan puluhan anak - anak harimau yang berkeliaran di malam hari, sehingga tempat itu sangat mistis dan sakral yang mana di lokasi itu ada berbagai bentuk batu batu besar antara lain berbentuk mirip kepala kucing, kepala ular, kepala belalang atau batu belah yang bisa keluar airnya serta sebuah batu besar menyerupai kepala kera yang mistis dan menyimpan banyak misteri.
Konon dari sesepuh yang tidak mau di sebut namanya tersebut, nama Kejel adalah berasal dari nama Senopati Majapahit bernama "KAJEL", yang bersembunyi di wilayah tersebut, beliau mempunyai sifat yang cenderung memiliki rahasia dan pemalu, serta seorang yang kuat tapi sekaligus emosional. Tapi Ia percaya diri dan mampu mengendalikan situasi. Orang ini gemar melakukan ritual dan bertapa juga sesuatu kehidupan yang bermakna dalam hidupnya dan sangat penyayang kepada orang-orang dekatnya.
Adapun sifat dan karakter dari "Senopati Kajel" sangat identik dengan sifat dan karakter "Adipati Ronggolawe", sehingga ada sesepuh sekitar yang mengangap, bahwa "Senopati Kajel" adalah "Adipati Ronggolawe" yang sedang menyamar dan menenangkan diri serta meditasi guna meningkatkan ilmunya untuk menghadapi perselisihan dan pertempuran pada masa itu.
Kemewahan sorgawi dibukit Kejel menyimpan cerita mistis.
Diatas Bukit Kejel tersebut di temukan satu makam yang masih misterius dan ada batu yang misterius pula bernama Batu Kejel, sehingga para pemburu mistis tidak asing terhadap tempat tersebut.
Kebenaran murni hanya milik Allah SWT, kita sebagai manusia hanya bisa mendengar cerita dari leluhur sedangkan mengenai kenyataannya hanya Allah SWT yang tahu.
Banyak orang penasaran akan cerita mistis tersebut, yang akhirnya banyak para pelaku spiritual kejawen datang dan berkunjung di BUKIT KEJEL Stories, wisata alam, cafe dan kuliner untuk membuktikan awal kebenaran cerita tersebut yang masih banyak menyimpan misteri hingga kini," tutur salah satu pengunjung (Adhi). (Agung/team)
Tags
Daerah