TH.Indonesia. Pati - Banjir tahunan yang kerap terjadi setiap musim penghujan menjadi derita bagi warga dan masyarakat apalagi menjelang musim panen tiba yang akhirnya mengakibatkan kerugian ratusan bahkan milyaran rupiah bagi warga dan masyarakat yang mayoritas mengharapkan sumber kehidupan dari lahan pertanian, Rabu tgl (04/08/21).
Kades Koripandriyo, Sunggingwarno dan kades Suko saat dilokasi.
Hal inilah yang menjadi dasar pengerukan atau normalisasi sungai gono yang meliputi desa sunggingwarno, soko, koripandriyo, gempolsari dan desa banjarsari yang kerap menjadi langanan banjir diwilayah tersebut.
Sungai gono sudah mengalami pendangkalan sudah sejak lama bila dibiarkan maka akan merugikan aktifitas warga setempat terutama para petani yang menujang dalam sektor sumber ekonomi terutama ketahanan pangan nasional.
Dari keluhan warga atau masyarakat setempat dan usulan dari para kades yang kerap menjadi persoalan banjir setiap tahunnya terutama aliran sungai gono yang meliputi lima perdesaan, maka keluhan tersebut ditampung dan diusulkan oleh H. Sudewo, S.T M.T anggota DPR RI komisi V dari fraksi Gerindra, melalui usul tersebut Sudewo langsung koordinasi dan kontak ke BBWS Pemali juwana yang langsung direspon dari balai besar wilayah sungai, dan pada saat itu juga langsung direspon cepat oleh BBWS Pemali Juwana dengan penanganan normalisasi sungai gono tersebut.
Kades Koripan (Kahar), Sungingwarno (Sumeri) dan kades Suko (Eki Fitriyanto) saat diwawancarai dilokasi normalisasi sungai gono menyampaikan bahwa normalisasi ini sangat diharapkan warga dan masyarakat agar kedepannya tidak ada kendala banjir tahunan yang sangat merugikan masyarakat kecil terutama para petani.
Dan ucapan terimakasih kepada BBWS Pemali Juwana dan H. Sudewo, S .T M.T yang telah memfasilitasi atas program normalisasi sungai gono agar kedepannya program ini terus berkelanjutan," tutupnya. (Red/team)
Tags
Daerah