Arisan Online Kembali Memakan Korban Emak Enak di Kab. Pati, Omzet Milyaran Rupiah Dibawa Kabur

TH.Indonesia. Pati - Lagi dan lagi arisan online memakan korban kali ini, sejumlah emak-emak yang berstatus Ibu Rumah Tangga (IRT) dan pengusaha melaporkan kasus arisan online ke Polres Pati. 

Arisan online kembali memakan korban, omzet milyaran rupiah dibawa kabur.

Arisan online yang dinahkodai oleh Yeni alias Rere warga desa Muktiharjo kecamatan Margorejo, Pati, Jateng itu disinyalir kabur dan tidak bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran arisan online. 

Sebut saja LL, salah satu peserta arisan online kepada wartawan mengaku bersama rekan-rekannya akan melanjutkan proses laporan dugaan penipuan dengan modus arisan online ke Polres Pati.

"Kami akan tetap melaporkan masalah ini, karena Yeni selaku penanggung jawab sudah kabur, biar nanti polisi yang mengusut," ungkapnya, Kamis tgl (18/03/21).

Korban LL yang didampingi YL rekannya mengaku akibat ulah Yeni sudah banyak korban yang dirugikan, bahkan kerugian ditaksir mencapai Rp 1 milyar lebih, dari beberapa peserta member yang terbagi di puluhan get arisan.

"Arisan yang kami ikuti ada beberapa Get, saat pertama tak ada masalah dan lancar-lancar saja, dan melalui admin pembayaran kami lakukan juga bervariasi yakni sekitar Rp 2 sampai 5 juta, dan uang pembayaran dikirim via rekening, hanya saja sekitar 1 minggu ini kami merasa dibohongi lantaran Yeni kabur," sesalnya. 

Lebih lanjut LL, bersama rekan-rekannya tidak pernah bertemu dengan Yeni, para peserta hanya bisa berkomunikasi melalui pesan WhatsApp. 

Sementara untuk pembayaran melalui transfer bukti rekening hanya melakukan pemberitahuan melalui asisten admin yakni Nita warga desa Ngemplak Kidul, kecamatan Margoyoso, kabupaten Pati.

"Kami juga menanyakan hal ini ke Nita, hanya saja Nita mengaku hanya karyawan, dan yang bertanggung jawab adalah Yeni," ujarnya. 

Selain itu, ditempat yang sama YL mengatakan, kebohongan ini baru tercium sekitar 1 minggu ini. Hal ini ketika Yeni di hubungi lewat telepon selulernya sudah tidak aktif. 

Saat itu berbarengan ada sejumlah peserta arisan yang mendapatkan pencairan namun belum dibayar.

"Selama 3 bulan terakhir berjalan tidak ada masalah, dan setiap kali pembayaran selalu terealisasi, baru kali ini saja terjadi masalah," terang YL.
 
Dari beberapa get arisan, para member mengalami kerugian bervariasi dari 2 juta  sampai Rp 300 juta tergantung get yang di ikuti member.

"Seharusnya saya dapat Rp 20 juta, namun karena Yeni kabur, uang arisan tak terbayarkan juga akan melaporkan masalah ini ke Polres," tambah Lily dengan nada kesal. 

Hingga berita ini di tayangkan, bandar arisan Yeni alias Rere belum ada tanggapan ketika di konfirmasi lewat telepon/WhatsApp. (RG/J-Team)