TH.Indonesia. Manokwari - Langkah-langkah strategi yang perlu kita kerjakan adalah pertama, bagaimana kita membuat strategi komunikasi.
Kampung Tangguh menjadi alat komunikasi antar komponen masyarakat.
Kalau kita tidak berkomunikasi seperti ini dan bersilaturahmi, maka kita tidak akan bisa menyelesaikan suatu masalah.
Dengan komunikasi yang konstruktif, kita bangun jaringan-jaringan komunikasi, baik di kalangan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, pemerintah daerah, yayasan, dan para tokoh (masyarakat, pemuda, agama).
Kedua, kita juga harus membuat strategi koordinasi, yaitu bagaimana perencanaan kita dalam membangun 'Kampung Tangguh' ini.
Adapun yang ketiga berupa strategi kolaborasi, yaitu semua komponen masyarakat, stakeholder dan juga media (Pers) harus terlibat didalamnya sehingga kita bisa lepas dari masalah tersebut.
Hal ini dikatakan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) dalam sambutannya pada acara pencanangan 100 Kampung Tangguh di wilayah Papua Barat, bertempat di kampung Udapi Hilir SP 4, Manokwari, Papua Barat.
Kampung Tangguh sama artinya dengan kampung sehat. Dengan kata lain, warga di kampung ini seluruhnya harus sehat. Selain itu di kampung ini juga ada program vaksinasi, dimana tiap orang harus divaksin, mulai dari diri sendiri yang sehat maka orang lain juga menjadi sehat. Kemudian lingkungan dan klaster keluarga harus sehat.
"Saat ini yang akan kita bentuk adalah klaster kampung, dan semua stakeholder yang ada di kampung ini harus memiliki rasa tanggung jawab tentanh bagaimana kita menghentikan pandemi Covid-19 ini, bagaimana kita membangun ekonomi yang ada di sini.
Karena kondisi saat ini merupakan krisis terhadap kesehatan dan apabila dibiarkan berlarut-larut dapat menjadi krisis ekonomi, yang selanjunya bisa bablas menjadi krisis sosial.
Untuk itu, kita harus segera membuat langkah pencegahan dan berbagai kreativitas. Oleh karenanya, setiap RW di Kampung Tangguh ini harus memiliki tugas 3T (Tracing, Testing, dan Treatment).
Para petugas juga akan memantau perkembangan setiap pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Pangdam.
Disinilah diperlukan sinergi, dan sinergi yang dibangun akan menjadi energi yang luar biasa nilainya untuk melaksanakan tugas-tugas di lapangan yang tidak dapat diselesaikan secara sendiri-sendiri.
“Saya berharap dengan pencanangan 100 Kampung Tangguh ini yang diikuti juga oleh jajaran se Provinsi Papua Barat melalui Vicon, bisa menjadi contoh bagi kampung-kampung lainnya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan covid-19, kuat dalam ketahanan pangan, dan mengajak masyarakat untuk tetap berproduksi, berkolaborasi, dan bersinergi dengan semua elemen masyarakat agar tercipta keamanan dan kenyamanan bersama,” ungkap Mayjen I Nyoman Cantiasa.
Pada acara ini juga dilakukan penyerahan bantuan, berupa ratusan karung beras yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat, Mohamad Lakotani, S.H., M.Si.
Selain itu juga pemberian bantuan alat-alat pertanian oleh Pangdam XVIII/Kasuari, dan bantuan bibit pohon oleh Kapolda Papua Barat, Irjen Pol. Dr. Tornagogo Sihombing, S.I.K., M.Si.
Selain Pangdam XVIII/Kasuari, Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat dan Kapolda Papua Barat, turut serta dalam kegiatan ini Kabinda Papua Barat, Aster Kasdam XVIII/Kasuari, Dandim 1801/BS Manokwari, PJU Polda Papua Barat, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat. ($.anto)