Wabup Pati Angkat Bicara Soal Pegawai Kudus Positif Corona Asal Pati

TH.Indonesia. Pati - Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) selaku Wakil Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kabupaten Pati, hari ini angkat bicara soal pernyataan Jurubicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus, dr. Andini Aridewi.


Sebagaimana diberitakan oleh sejumlah media, Andini kemarin menyatakan bahwa seorang pegawai di institusi swasta di Kota Kudus, yang positif virus Corona, memiliki riwayat perjalanan dari kabupaten Pati.

Wabup pun langsung memerintahkan Dinas Kesehatan untuk bergerak melakukan tracing pegawai yang dimaksudkan oleh Andini.

"Sudah kami lacak, dan ternyata pegawai perempuan yang berusia 28 tahun tersebut selama ini lebih banyak berada di asrama salah satu institusi swasta di Kudus", tegas Safin.

Wabup pun lantas menjelaskan kronologi terakhir kali pegawai  tersebut menjenguk orang tuanya yang tinggal di kecamatan Dukuhseti.

"Pada tanggal 21 maret 2020 pegawai ber-KTP Pati ini pulang ke Dukuhseti untuk mengambil ikan, pegawai ini ketemu dengan ibu dan bapaknya.

Dan perjumpaan mereka hanya berlangsung kurang lebih 15 menit kemudian pulang ke Kudus, karena sehari-hari memang pegawai ini tinggal di asrama salah satu institusi swasta di kota Kudus", terangnya.

Meski demikian, Wabup tetap memerintahkan agar ibu dan bapak pegawai ini dikarantina mandiri.
"Karena hingga saat ini ibunya yang berusia 55 tahun dan bapaknya yang berumur 60 tahun itu sehat", jelas Safin.

Sang anak pun baru mengetahui statusnya yang positif corona setelah kemarin hasil uji swab-nya turun dari Jakarta.

"Kondisi pegawai tersebut sampai saat ini juga baik karena pada awalnya memang pegawai ini termasuk Orang Tanpa Gejala (OTG). Namun saat dilakukan rapid tes ternyata hasilnya positif", jelas Safin.

Menurut Wabup, pegawai tersebut juga sudah sekitar 1 minggu yang lalu menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di kota Kudus.

"Kemungkinan merupakan carrier. Jadi secara fisik tidak ada gejala seperti demam atau batuk", imbuhnya.

Kini Pemkab pun, lanjut Wabup, akan terus melakukan berbagai upaya pencegahan di daerah asal perawat tersebut, seperti misalnya melakukan tracing kontak dan pemantauan terhadap keluarganya yang sedang melakukan karantina mandiri. ($.ucipto)