Yesa Oktavia Bintang Muda Pantura Meroket Ikuti Jejak Sang Kakak Tercinta

THI. Pati - Bintang muda penuh talenta bak bintang yang bersinar dimalam yang penuh cahaya Yessa Oktafia gadis belia yang energik dengan senyum menawan nan manis ini mampu membuat para pecinta dangdut tanah air seperti menemukan permata baru lahir kembali dipantura khususnya sebagai penggemar musik dangdut is my country, kamis tgl (04/01/24).

Gadis rupawan yang baru berulang tahun ke 17 tahun pada 14 Oktober di kabupaten Blora, Jawa Tengah mampu membuktikan diri sudah sejajar dengan kakak kandung Yeni Inka yang sudah beken dikalangan para pengemar ratu ambyar.

Kini Yessa telah berumur 17 tahun dengan sederet prestasi yang tak kalah dengan sang kakak Yeni Inka mengikuti jejak sang kakak, Yessa kini mulai manggung dari panggung ke panggung dan mulai merintis karirnya sebagai pedangdut muda yang selalu dirindukan oleh YesaLover para generasi (Z) atau milenial.

Sejak berada di kelas 5 SD, Yesa Oktavia sudah mulai tertarik untuk mengembangkan bakatnya di dunia tarik suara.

Yesa Oktavia berusaha menjadi penyanyi dangdut yang mulai dikenal di kalangan penggemar musik dangdut nusantara. Pantura yang selama ini khususnya di kab. Pati dan sekitarnya yang selalu mendatangkan musisi dari luar, hadirnya sosok Yesa Oktavia mampu memberikan angin segar bagi musisi musisi lokal yang selama ini tergerus dan tenggelam dengan nama panggung besar selama ini.

Memiliki kharisma dan kemampuan yang menawan di atas panggung, Yesa Oktavia menunjukkan potensinya dalam dunia musik tanah air. Sebanding dengan sang kakak Yeni Inka selalu dinantikan dimana setiap manggung pasti selalu ambyar, tidak kalah dengan merdu suaranya.

Cantik menawan dan manis senyumnya selalu tersungging dalam setiap momen panggungnya tuk menyapa ramah dan hangat para YesaLover berada.

Yesa Oktavia sang biduan belia ini mulai menggebrak panggung pantura khususnya diwilayah kota Pati dan sekitarnya. Bumi keramat yang menjadi barometer para musisi dan grup dangdut tanah air yang selalu hadir sebagai pelipur hati lara pencinta musik dangdut saat ini.

Tak ayal sang biduan kini menjadi madu dan daya tarik (magnet) tersendiri, diantara artis artis pendatang baru. Yesa Oktavia sudah menaklukkan kota Pati yang terkenal sebagai bumi keramat dan termasyur dengan sawerannya. Para ksatria muda (juragan sawer) bak air hujan yang tiada henti memberikan titah (uang saweran) selama ini.

Tiada hari tanpa Yesa dari desa ke desa dari kota ke kota, dari warung warung angkringan dikedai kedai warkop, di bus bus kota selalu terdengar lirih alunan merdu sang biduan. (Eko)