Banjir Melanda, Warga Pasuruhan Kayen Gelar Festival Lomba Perahu

TH.Indonesia. Pati - Sungguh unik dan meriah, ratusan hektar sawah di Desa Pasuruhan Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati yang setiap tahun menjadi langganan banjir berubah menjadi arena wisata.

Lomba berlangsung sangat meriah yang diikuti oleh warga setempat.

Warga desa setempat sengaja menggelar kegiatan festival saat banjir dengan balap perahu.  

Ide kreatif ini muncul dari Kepala Desa bahwa sawah yang tergenang banjir menjadi arena Festival Lomba Perahu Rakyat.

Festival berlangsung Selasa tgl (5/2), waktu pagi hingga tengah hari.

Antusias warga menyambut dengan gembira dan mengikuti festival lomba perahu rakyat ini sangat meriah.  

Tujuanya untuk menghilangkan kegelisahan saat bencana banjir yang melanda di wilayah desa Pasuruhan. 

Acara balap perahu di arena banjir diikuti kurang lebih 100 warga setempat memadati tempat lomba  silih berganti. 

Banyak pengunjung yang menyaksikan festival berasal dari luar desa, menjadikan area persawahan yang tadinya sepi menjadi ramai.

Di sela-sela kesibukanya, Kepala Desa Pasuruan Warsito kepada media mengatakan,”dampak bencana banjir hampir tiap tahun melanda Desa Pasuruan di Kecamatan Kayen, memang desa Pasuruhan ini merupakan dataran  rendah ,” banjir saat ini lumayan besar. 

Sekitar 300 hektar lahan terendam termasuk sawah-sawah yang ditanami padi. Selain itu juga ada lahan yang digunakan warga sebagai tambak.

Hal itu tentu sangat merugikan masyarakat,” ungkap Warsito sambil menunjukan area banjir.

Menurut Kades, musibah banjir yang menggenangi lahan pertanian memang tidak harus diratapi berkepanjangan. 

Sehingga dibuat ide kreatif untuk mengubah bencana itu menjadi berkah.

Seperti yang dilakukan warga Desa Pasuruan ini tak mau tenggelam dalam duka saat banjir,” ujarnya.

Masih Warsito, penggagas lomba unik lokasi diarea sawah yang tergenang banjir di desa itu disulap jadi lahan lomba perahu yang menggembirakan dan menghasilkan uang bagi banyak warga itu sendiri.

Bahkan dalam lomba balap perahu tersebut sementara  ini diikuti oleh warga desa setempat.

Lomba balap perahu ini menempuh jarak sekitar 500 meter, para peserta cukup tertantang untuk memacu kecepatan perahu yang ditumpangi, apalagi tiupan angin terkadang membuat perahu berbelok arah sendiri.

Gelak tawa para pengunjung saat melihat beberapa peserta balap perahu yang sampai terbalik, kedalaman sawah yang terendam banjir ini sekitar 50 centimeter lebih.

Bersama dengan masyarakat didampingi Babinsa Koramil 04 Kayen, di bawah pimpinan langsung Danramil 04 Kayen, Kapten Cba M Zuhri Antoro, secara spontanitas mengadakan festival lomba perahu rakyat di area sawah yang kini masyarakat desa menyebutnya rawa indah, berjalan dengan lancar hingga selesai.

“Lomba ini dilaksanakan spntanitas karena area persawahan ini belum produktif,” kata Warsito seperti dirilis awak media.

Selain untuk hiburan kegiatan ini juga untuk menghilangkan keresahan dan kepenatan sejenak tentang kondisi banjir di bulan ini,” imbuhnya.

Dalam festival lomba perahu rakyat tersebut, dimeriahkan tim olah raga air Mapala dari Kudus, dan musik remaja desa Pasuruhan serta disediakan kuliner khas Desa Pasuruhan oleh ibu-ibu BUMDes,  sebagai hadiah bagi juara Festival Lomba Perahu Rakyat tersebut.

“Geliat ekonomi kecil tumbuh dari suasana bencana yang disikapi secara bijak ini merupakan kreativitas positif dalam menyikapi keadaan, sehingga kita tidak larut dalam kesedihan,” ungkap Danramil 04 Kayen, Kapten Cba M Zuhri Antoro.

Selain balap perahu, pengunjung yang datang juga bisa memanfaatkan jasa keliling area banjir dengan menaiki perahu tradisional. Kepala Desa Pasuruhan, Warsito menyebut hal itu sebagai ide kreatif warga desanya, meskipun sedang tertimpa musibah banjir. ($.amin)