Memaknai Kembali Momentum Peringatan Hari Lahirnya Pancasila

TH.Indonesia. Pati - Menjelang tanggal 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahirnya Pancasila seharusnya disukuri seluruh komponen anak bangsa, sebab, Pancasila selama ini bukanlah hanya sekadar slogan maupun jargon kelima silanya melainkan benar-benar sebagai lambang dan simbol negara yang terbukti mampu menjaga keutuhan NKRI, Rabu tgl (30/05/18). 

Mengabdi kepada Nusa dan Bangsa bawa laksana. 

Karena itu, jika ada di antara siapa saja yang berdiam dan hidup di bumi Republik ini, ternyata ingkar terhadap lambang negara tersebut itu sama saja ingkar atas karunia-Nya.

Perjalanan panjang sejarah anak bangsa ini seharusnya, selalu dibingkai bersama melalui seluruh komponen anak bangsa. 

Dengan demikian, jangan ada di antara mereka yang mencoba berkhianat dan ingkar atas apa yang sudah digariskan oleh-Nya, Sejarah telah memberi dinamika perbedaan dalam kebhinekaan.

Akan tetapi dengan Pancasila, siapa saja anak bangsa yang mau jujur seharusnya benar-benar merasakan, betapa perbedaan itu suatu keindahan dalam berbangsa dan bernegara.

Akan tetapi, pada era egosentris tiap kelompok perbedaan menganggapnya sebagai hal yang harus digali dan dijadikan jurang menganga lebar. 

Apa pun kelima sila dalam Pancasila tetap mampu menjembatani menganga lebarnya jurang pemisah itu. Sebab, kebebasan tetaplah sesuatu yang hakiki pada setiap diri individu seluruh komponen anak bangsa ini.

Untuk merekatkan hubungan tali persaudaraan sebagai sesama anak bangsa, sekaligus memahami secara sungguh sungguh nilai nilai luhur dalam tubuh Pancasila.

Pramuka penegak yang berasal dari pangkalan MA Mazro'atul Ulum Kec. Wedarajiksa dan pangkalan SMK Tunas Harapan Pati ikut serta membantu Gusdurian Pati dalam berbhakti sosial, kegiatan yang dilakukan adalah membungkus 500 plastik gula.

Andik Aristiawan yang didampingi oleh Ahmad Khoirul Anam, selaku pembina Pramuka menegaskan, bahwa kegiatan ini dilakukan supaya para peserta pramuka mampu memahami dan sekaligus, mengamalkan nilai nilai yang terkandung di dalam Pancasila dalam kehidupan sehari hari.

Dan berikut ini, nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila yang harus dipahami oleh seluruh komponen anak bangsa.

*sila pertama Pancasila, Ketuhanan yang maha esa. Setiap komponen anak bangsa harus berketuhanan sesuai agama dan kepercayaan yang di yakininya, dan yakin bahwa setiap keberagaman dan perbedaannya adalah ciptaan Tuhan yang harus diterima dan di jaga.

*sila kedua pun mempertegasnya dengan adil dan beradab. Jika demikian, masihkah ada yang kurang dan hendak menambahkan lagi tapi dalam bentuk apa?.

*sila ketiga, menjamin bahwa setiap warga negara baik suku, agama, maupun ras apa saja tetap harus menyatu dalam persatuan bangsa secara utuh dan penuh totalitas. 

Sistem dan tata cara dalam berdemokratisasi, setiap komponen anak bangsa pun dijamin.

*sila keempat, lalu mau menyoal demokratisasi yang bagaimana lagi?
Keterwakilan dalam permusyawaratan tetaplah merupakan sesuatu cerminan bahwa komponen anak bangsa di republik ini benar-benar sebagai wujud bangsa yang berbudaya dan beradab.

*sila kelima, tentu kita tidak bisa mengeneralisir bahwa pemahaman tentang keadilan itu adalah harus sama rata dan sama rasa. Itu adalah pemikiran dan paham komunis yang sudah dihapus dari bumi republik ini.

Akhirnya penyadaran untuk membingkai kembali Pancasila, tentu harus secara totalitas oleh seluruh komponen anak bangsa.

Tidak bisa jika kita masih berkutat pada pemikiran dan pemahaman, menuntut republik ini harus yang berkeadalan, tanpa bersedia melakukannya secara totaliter (hukum positif).

Sebab, Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum positif di republik tercinta ini.

Menanamkan rasa Kebhinnekaan dan ideologis Pancasila harus sejak dini, baik di lingkup sekolah, lingkup pramuka, atau organsasi organisasi yang lainnya, karena keutuhan bangsa ini ada di tangan para generasi bangsa saat ini dan berikutnya. (Kusno/Andik)