THI. Sragen - Peletakan batu pertama pembangunan masjid Darussalam yang terletak di dusun Ganti Warno RT 10, RW. 00 desa Mojokerto, kecamatan Kedawung kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Masyarakat sangat antusias membangun masjid untuk mempertebal keimanan dan ketakwaan umat Islam, dengan dukungan dari pemerintah desa Mojokerto yang memberi tanah wakaf untuk membangun Masjid yang besar, dengan desain yang sangat beda dengan masjid lainnya.
Sedangkan anggaran pembangunan masjid seluas 20 x 20 meter tersebut bersumber dari swadaya masyarakat, rabu tgl (02/08/23).
Panitia sekaligus bendahara pembangunan Masjid Darussalam, Samiyono Mantep Darsono Putro yang lebih akrab di panggil Dalang Medot mengatakan, temen - temen sangat semangat dan di prakarsai Dr. Sumarto, M.P juga disupord oleh pemerintah desa Mojokerto.
Lahan yang sangat luas juga strategis untuk membuat rumah ibadah, nantinya akan menjadi sebuah Aiken desa Mojokerto
"Pambangunan Masjid Darussalam merupakan jalur lintas pariwisata, sehingga para wisatawan yang mau ber wisata ke Wisata Alam Kemuning diharapkan nantinya bisa istirahat untuk menunaikan ibadah sholat," tutur Dalang Medot.
Lebih lanjut Dalang Medot menjelaskan, sumber dana untuk membangun Masjid Darussalam ini bersumber dari swadaya murni masyarakat, sampai saat ini terkumpul sekitar Rp.779 jutaan, dan sudah di belanjakan Rp.103 jutaan, untuk membeli semen Rp.30 juta, besi Rp.20 juta dan untuk membayar arsitek dari Bandung serta belanja keperluan lainnya.
"Pembangunan Masjid Darussalam mendatangkan (Uke) Arsitek ternama dari Bandung, dengan biaya yang tidak penuh, Uke juga mau andil dalam pembangunan masjid tersebut," terangnya.
Masjid Darussalam akan dibangun seluas 20X20 meter, nantinya mendatangkan Kemeneg dari Sragen untuk menentukan arah kiblat.
Peletakan batu pertama di hadiri Muspika, Camat, Polsek, Koramil, Kepala desa, Tokoh masyarakat, tokoh Agama dan anak yatim piatu.
"Visi dan Misi membuat Aikon di desa Mojokerto tempat ibadah dan Res Area, harapannya kedepan bisa mengangkat perekonomian masyarakat desa Mojokerto," pungkas Dalang Medot. (Puguh)