Ketua DPRD PATI Ali Badrudin Partai PDI P Distribusikan Ribuan Paket Sembako di Delapan Desa di Wlayah Pati Selatan

THI. Pati - - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) DPC kabupaten Pati melaksanakan kegiatan bhakti sosial dengan membagikan ribuan paket sembako yang di distribusikan untuk warga dan masyarakat yang terdampak bencana banjir di tiga kecamatan diwilayah kab. Pati, Sabtu tgl (07/01/23).

Ribuan paket sembako di distribusikan ke beberapa titik desa yang rawan banjir dan minim bantuan.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Ali Badrudin, S.E kepada sejumlah awak media saat dilokasi banjir mengatakan jika kegiatan ini adalah bentuk kepedulian dari PDI P terhadap warga dan masyarakat yang terdampak banjir.

"Ada 1.700 paket sembako yang kita distribusikan hari ini kesejumlah desa di 3 kecamatan yang terdampak banjir, yaitu wilayah kecamatan Gabus meliputi desa Kosekan, desa Pantirejo, desa Babalan, desa Mintobasuki dan desa Soko, sementara di kecamatan Jakenan ada 2 desa, yaitu desa Ngastorejo dan desa Bungasrejo dan yang terakhir desa Wotan kecamatan Sukolilo," ujarnya.

Ali menyebut, ribuan paket sembako yang di distribusikan adalah bentuk gotong royong dari semua kader partai PDI P, karena pada dasarnya PDI P mempunyai prinsip gotong royong.

"Kegiatan ini kita patungan semua kader PDI P Pati dan dibantu dari anggota DPR RI dari dapil 3 Jawa Tengah," jelasnya.

Ditempat terpisah, kepala desa (Kades) Kosekan, Isro'i mengaku terbantu dengan bantuan sembako dari PDI P, hal yang sama pun juga dikatakan oleh kades Pantirejo, kades Mintobasuki atas bantuan dari PDI P.

"Ini sangat membantu warga kami yang benar-benar membutuhkan, karena warga masyarakat tifak bisa beraktivitas, kami sangat apresiasi kegiatan PDI P untuk meringankan beban warga kami yang terdampak banjir saat ini," ujar mereka di tempat terpisah.

Di ketahui, banjir yang melanda sebagian wilayah kabupaten Pati adalah banjir tahunan yang menyebabkan lahan pertanian dan perikanan terendam banjir dan menyebabkan petani sawah dan tambak kehilangan mata pencaharian, hingga mengakibatkan permukiman dan lahan sawah terendam banjir, hingga hampir 85% gagal panen dikarenakan tunas padi mulai membusuk. (RED)