6 Bangunan Bersejarah di Indramayu, Jadi Saksi Peradaban

THI. Indramayu - Di setiap daerah di Indonesia, pasti ada setidaknya satu bangunan peninggalan masa kolonial Belanda atau pendudukan Jepang. Jika tidak hancur atau unsur autentiknya masih terjaga, bangunan tersebut biasanya masuk dalam daftar situs warisan budaya sebab memiliki nilai sejarah yang penting.

Bangunan bersejarah juga bisa kamu temukan di Indramayu, nih. Ada yang masih berdiri kokoh tanpa kehilangan ornamen atau bentuk aslinya, tapi tidak sedikit yang sudah ditinggalkan dan tak terawat. Dari tempat ibadah sampai bekas pabrik, ini dia beberapa bangunan bersejarah di Indramayu yang jadi saksi peradaban. Bisa disambangi buat wisata sejarah juga, nih!,  Minggu tgl (29/01/23).

1. Masjid Kuno Bondan

Masjid Kuno Bondan.

Masjid Darussajidin atau Masjid Kuno Bondan merupakan masjid tertua di Indramayu yang menjadi bukti perembangan Islam di Indramayu. Pembangunannya diperkirakan selesai sekitar tahun 1414 Masehi. Hingga kini, wujud asli dari bangunan masjid yang terbuat dari kayu masih dipertahankan.

Terletak di Desa Bondan, Kecamatan Sukagumiwang, masjid kuno ini dibangun hanya dalam waktu semalam saja oleh Syekh Datul Kahfi atau Syekh Nurjati di bantaran Sungai Cimanuk. Karena itu, Masjid Bondan juga disebut Masjid Sapu Angin.

2. Vihara Dharma Rahayu

Vihara Dharma Rahayu.

Ini dia vihara tertua di Indramayu, Vihara Dharma Rahayu. Berlokasi di Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan Indramayu, vihara ini sudah berdiri sejak tahun 1848, lho, dibangun oleh Tn Poey Soen Kam.

Pada awalnya, vihara tua ini bernama Klenteng An Tjeng Bio Indramayu. Namanya diubah saat dipindahkan ke depan oleh Tan Liong Siang pada 1880. Vihara Dharma Rahayu yang tampak saat ini pun adalah wujud asli dari bangunan lama. Pada hari-hari besar seperti perayaan Imlek dan Cap Go Meh, vihara ramai dikunjungi umat.

Sayangnya pada hari-hari biasa, tidak lebih dari 10 jemaat yang mengunjungi vihara ini.

3. Gedong Duwur

Gedong Duwur.

Di desa Penganjang, kecamatan Sindang, terselip sebuah peninggalan masa lampau yang masih jarang diketahui warga pendatang. Adalah Gedong Duwur, bangunan yang tercatat dalam warisan cagar budaya nasional.

Berdiri sejak tahun 1901, Gedong Duwur dulunya digunakan sebagai kantor pemerintahan Belanda di Indramayu. Dalam bahasa Indonesia, Gedong Duwur berarti Gedung Tinggi. Tampak dari bentuk bangunannya yang megah dengan pilar-pilar besar yang mencirikan arsitektur Eropa.

Meski tampak kokoh, namun kondisinya kurang terawat. Setidaknya, Gedong Duwur telah dicat ulang warna-warni dan kini difungsikan sebagai PAUD Lavender Kencana.

4. Gereja Kristen Indonesia (GKI) Indramayu

Gereja Kristen Indonesia (GKI) Indramayu.

Lalu, ada gereja tertua di Indramayu yaitu GKI Indramayu yang diresmikan pada 1912. Berdiri di jalan Cimanuk yang dikenal juga sebagai kawasan kota tua kabupaten Indramayu. Sebab ada banyak bangunan tua peninggalan masa penjajahan di sepanjang Jalan Cimanuk-Siliwangi.

Tidak banyak renovasi dan pemugaran selama berdiri lebih dari seabad lamanya. Bahkan sebuah mimbar di dalamnya pun masih dipertahankan dengan perbaikan kecil. GKI Indramayu menjadi bukti sejarah penyebaran Kristen di Kota Mangga.

5. Stasiun Jatibarang

Stasiun Jatibarang.

Mungkin kamu pernah melewati stasiun satu ini. Yaps, Stasiun Jatibarang atau stasiun utama dan teramai di kabupaten Indramayu.

Stasiun Jatibarang adalah salah satu infrastruktur peninggalan pemerintah Belanda yang rampung dibangun pada 3 Juni 1912. Mulanya, pembangunan Stasiun Jatibarang ditujukan untuk menghubungkan jalur Staatsspoorwegen (SS) dengan jalur Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).

6. Pabrik Siong Lim

Pabrik Siong Lim

Satu lagi bangunan bersejarah di Indramayu, yakni Pabrik Siong Lim yang berada di desa Kebulen, kecamatan Jatibarang. Bangunan tua yang kini terbengkalai itu pun menjadi saksi kejayaan jalur perkereta apian Indramayu-Jatibarang.

Pabrik Siong Lim adalah bekas rumah dinas penggilingan padi atau Rijstepellerij yang beroperasi sekitar tahun 1930-an. Hasil padi yang diolah dari pabrik tersebut dikirim ke berbagai daerah menggunakan jasa kereta api di jalur lori. Aktivitas Pabrik Siong Lim diperkirakan berhenti tidak lama setelah dinonaktifkannya jalur kereta api Jatibarang-Indramayu sekitar tahun 1973.

Dari beberapa bangunan bersejarah di Indramayu tadi, adakah salah satu yang pernah kamu kunjungi? (Edho)