Hadapi Pandemi, STIA Panca Marga Palu Tanam 1000 Pohon Kelor dan Jagung

TH.Indonesia. Palu - Dalam situasi pandemi virus corona (COVID-19) yang belum berakhir ini, tidak menyurutkan langkah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Panca Marga Palu sebagai salah satu garda terdepan dalam upaya penanganan dampak wabah Covid-19.

STIA siap sebagai garda terdepan dalam penanggulangan covid-19.

Sesuai arahan Presiden Jokowi kepada seluruh pihak dituntut melakukan langkah konkret untuk menjamin ketersediaan pangan terutama di masa pandemi ini, Senin tgl (14/09/20).

Menindaklanjuti hal tersebut, pihak kampus melakukan langkah antisipasi dengan melakukan gerakan tanam kelor, jagung, sayuran dan bahan pangan lainnya.

Tujuannya adalah untuk merangsang seluruh mahasiswa untuk menyiapkan sejak dini ketahanan pangan di masa pandemi.

Ketua Lembaga STIA Panca Marga Palu Dr Dewi Abdullah Drs. MM mengatakan, saat ini lahan kosong di kampus sudah ditanam dengan 1.000 pohon kelor, jagung dan juga menyiapkan hidroponik.

Meski bukan kampus pertanian, Dewi mengaku bahwa seluruh pihak wajib melakukan langkah antisipasi.

"Para mahasiswa kami rangsang untuk menyiapkan ketahanan pangan, baik di kampus maupun dari rumah ke rumah para mahasiswa," kata mantan Kadis Pariwisata kabupaten Sigi ini.

Dengan ketahanan pangan ini, pihak kampus optimis bahwa 3-5 bulan kedepan para mahasiswa tidak kesulitan untuk mendapatkan pangan, terkhusus saat terjadi resesi.

"Kita yakin bahwa antisipasi ini bakal bermanfaat dikemudian hari, " jelas dewan pembina Ikatan Wartawan Online (IWO) Sulawesi Tengah ini.

Antisipasi ini pun disambut baik oleh para mahasiswa. Hendra, mengaku dengan adanya kegiatan tanam pangan ini, ia juga telah menyiapkan ketahanan pangan dirumahnya.

"Kami tidak pernah berpikir soal ketahanan pangan, tetapi ketika dijelaskan bahwa ini sangat penting menghadapi ekonomi yang tidak pasti, maka ini sangat membantu, " jelasnya.

Dalam arahannya, Ketua Umum STIA Panca Marga Palu Dr Timudin Bowu menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para inisiator dan mahasiswa yang mau terjun langsung ke lapangan.

"Terimakasih atas bantuan para inisiator, para dosen dan mahasiswa bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, " kata Dr Timudin. (Ah.bub)