SIPEDAS Siswa Peduli Akan Sampah SDN GLONGGONG 2 Gondang Sragen

THI. Sragen - Tumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan, SDN GLONGGONG 2, Gondang, Sragen. Sekolah Dasar (SD) Negeri terus menggaungkan program kepedulian lingkungan. 

Bahkan, untuk menumbuhkan karakter siswa agar selalu peduli terhadap lingkungan, melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa diajak untuk memanfaatkan sampah botol plastik, menjadi barang bermanfaat seperti sofa. Seperti yang dilakukan siswa kelas 4,5,6 SD.

Ditemui di sekolah setempat, Vidya fadmawati, selaku kepala sekolah dan Dwi. Guru Kelas 4, Lutfi Guru kelas 5, dan Linda Guru kelas 6 SDN GLONGGONG 2 untuk P5. 

Ramah lingkungan ini dilatarbelakangi adanya permasalahan sampah di lingkungan terdekat siswa, baik di lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat atau di rumahnya. 

Melalui ini, pihaknya mengajak siswa untuk berperan aktif, berkontribusi ikut mencarikan solusi-solusi tentang masalah sampah tersebut.

"Jadi tujuanya ini adalah untuk menumbuhkan karakter siswa sejak dini, agar lebih peduli terhadap lingkungan. 

Karena dengan cara ini, siswa bisa mengurangi sampah botol plastik, sampah plastik, sampah kertas, bahkan sampah kain yang ada di lingkungan sekitar dan juga kebersihan lingkungan. Ini yang perlu kita tumbuhkan sejak dini," kata Vidya, saat ditemui di sekolahnya Jumat tgl (07/06/24).

Selain memanfaatkan sampah menjadi barang berguna, pihaknya juga mengajak siswa untuk belajar menjadi pengusaha, terutama pengusaha yang peduli terhadap lingkungan, yang sering disebut dengan green entrepreneur (berwirausaha hijau). 

Dok/Saat ikuti senam kesehatan.

Dengan demikian, sejak kecil siswa ini nantinya bisa mengenal, ternyata sampah itu bisa dimanfaatkan menjadi barang barang, bahkan bisa menghasilkan uang.

"Jadi mereka juga belajar kedepannya dalam kehidupan bermasyarakat, siswa bisa belajar mengolah sampah, bahkan menjadi pengusaha yang peduli terhadap lingkungan," harap Lutfi guru kelas.

Untuk mendukung siswa belajar menjadi seorang pengusaha, melalui kegiatan ini, siswa juga diajarkan dengan sampah yg bisa dimanfaatkan. Selain membuat produk juga dibimbing untuk membuat media promosi. 

Yang mana melalui media promosi tersebut, mereka akan tahu bagaimana cara mereka mempromosikan produk-produk yang sudah mereka buat.

"Jadi secara umum, manfaat dari proyek ini, sebenarnya tujuan utamanya adalah menumbuhkan karakter siswa yang peduli lingkungan, kemudian mengajarkan siswa untuk menjadi pengusaha yang peduli lingkungan, serta memberikan pendidikan kepada seluruh siswa agar terus peduli terhadap lingkungan," tegasnya.

Sementara itu, selain manfaat untuk siswa, bagi sekolah sendiri, kegiatan seperti ini juga tentu sangat bermanfaat. Karena melalui proyek ini, disekolahnya, keberadaan sampah sampah ini juga bisa dikurangi. 

Harapannya, melalui kegiatan ini, siswa bisa menggetok tularkan terkait kepedulian lingkungan ini, ke lingkungan terdekatnya seperti di lingkungan tempat tinggalnya, terutama kepada keluarga.

"Kami juga memberikan pemahaman kepada orang tua siswa, kami juga berdiskusi sebelum ada proyek ini kepada orangtua, bahwa hal seperti inilah yang kita lakukan di sekolah untuk membentuk karakter yang disebut dengan profil pelajar pancasila. 

Salah satunya, mereka bisa peduli lingkungan yaitu berakhlak kepada alam, dan mereka juga diajarkan berwirausaha yaitu berwirausaha hijau. 

"Selain itu botol-botol bisa digunakan sebagai hiasan di rumah, ini juga bisa bermanfaat untuk mengurangi sampah di lingkungan," Dengan cara dibuat hiasan dan warnai. 

Untuk diketahui SDN GLONGGONG 2 ini, selain konsen terhadap lingkungan, secara konsisten bersama lingkungan yakni terus mengajak siswa agar Melalui program yang digaungkan kelola Limbahmu, dengan Program Lingkungan', sekolah ini kini kembali membangkitkan semangat siswanya dengan mengajarkan tari - tarian atau menari. 

Dok/Kegiatan hari jumat, semua siswa ikuti senam, bersih bersih atau kurvei dan penanaman pohon. 

Pihaknya sangat berharap, selain tumbuhnya kepedulian terhadap lingkungan, siswa juga bisa mengenal kesenian , di ajari menari melalui pengembangan di sekolah. Kedepan, pihaknya berharap, melalui ini siswa dapat mengenal kesenian tradisional juga kebersihan akan lingkungan. 

Edukasi lingkungan, ‘Lingkungan Bersih, Untuk Masa Depan’, pihaknya ingin terus hadir di tengah masyarakat dan mengajak untuk selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih demi masa depan generasi kita. (Puguh)