Tradisi Sedekah Bumi Wujud Kebersamaan Desa Mangunjaya

 

Pose Nurhakim, AS (Kuwu Mangunjaya) Camat Anjatan beserta Kuwu Undangan Se- kecamatan Anjatan.

THI. Indramayu - Sedekah bumi adalah tradisi masyarakat Indonesia yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi yang telah dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Di Desa Mangunjaya sendiri acara sedekah bumi sering dilakukan hampir setiap tahun. Dan untuk kali kedua semenjak kepemimpinan Kuwu Nurhakim As, Tradisi tersebut dilaksanakan di halaman Balai desa kantor setempat, kamis tgl (28/12/23).

Menurut kepala desa Mangunjaya Nurhakim, acara ini juga sebagai bentuk kepedulian kita terhadap alam sekitar, dan wujud kebersamaan antara warga.

”Tradisi sedekah bumi merupakan warisan leluhur yang perlu terus kita lestarikan. Dan kali ini kita adakan di Balai desa Mangunjaya dengan berbagai macam kegiatan,” ucap Nurhakim.

Acara sedekah bumi sendiri diisi dengan berbagai macam kegiatan lomba tari topeng dan penghargaan untuk siswa dan siswi tingkatan SD dan Madrasah berprestasi Se-Desa Mangunjaya yang diikuti oleh siswa siswi dan masyarakat desa Mangunjaya baik itu tingkat RT maupun warga setempat.

”Untuk memberikan spirit kerja kepada para pamong kami berikan apresiasi untuk pamong yang berprestasi baik tingkatan RT hingga aparatur desa dan pagi ini kita laksanakan lomba tumpeng yang diikuti oleh masing-masing RT di desa Mangunjaya,” terang Nurhakim.

Pagelaran Wayang Kulit Karya Budaya dengan Dalang Ki Anom Suwarno.

Kami juga mengundang kepada seluruh masyarakat desa Mangunjaya kecamatan Anjatan, untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara sedekah bumi ini.

”Mari kita bersama-sama mensyukuri karunia Tuhan Yang Maha Esa dan menjaga kelestarian alam sekitar. Dan bersama-sama menyaksikan Pagelaran Wayang Kulit KARYA BUDAYA Dalang Ki Anom Suwarno di halaman balai desa Mangunjaya dengar tertib,” Nurhakim menambahkan. 

Nampak pula tamu undangan Camat Anjatan Drs. Uus Wuspito, Johan Wahyudin,S.Pdi (Kuwu Bugis), H. Rustaka (Kuwu Bugis Tua), Ramli (Kuwu Kopyah), Taryo (Kuwu Lempuyang) dan sesepuh desa Mangunjaya.

Salah satu bukti nyata kepedulian kuwu Nurhakim adalah dengan memberikan apresiasi kepada para guru ngaji Se-desa Mangunjaya dengan memberikan honor untuk para guru ngaji se- Desa Mangunjaya.

Desa Mangunjaya adalah desa Paling special dibandingkan desa lainnya yang berada di ujung perbatasan kabupaten antara Indramayu dan Subang, dikarenakan desa Mangunjaya adalah desa yang menjadi icon kabupaten Indramayu yaitu kota mangga. Karena terdapat 150 hektar lebih pohon mangga sehingga kedepan akan menjadi Destinasi Desa Argo Wisata Hutan Mangga. (Edho)