Candi Pomahan Ajar, Situs Cagar Budaya yang Perlu Segera Diselamatkan dan Dilestarikan

THI. Pati - Situs lereng Muria merupakan suatu kawasan yang kaya dengan peninggalan sejarahnya baik berupa kesenian maupun benda benda bersejarah peninggalan para leluhur.

Ahmad Junaedi salah satu pemerhati situs cagar budaya di lereng muria bersama komunitas pecinta pelestarian alam.


Seperti halnya situs candi Pomahan Ajar yang terdapat di desa Gunungsari kecamatan Tlogowungu – Pati. Bangunan yang tersusun dari bebatuan kuno dengan ukuran panjang 30 cm dan lebar 20 cm merupakan bukti bahwa bangunan tersebut merupakan peninggalan purbakala yang harus dilestarikan.

Selain berupa bangunan, di sekitar situs tersebut juga terdapat banyak artefak berserakan namun dalam bentuk yang tidak utuh. Misalnya saja terakota, gerabah kuno, dan bentuk artefak lainnya.

Akan tetapi kondisi yang memprihatinkan  nampak pada situs candi Pomahan Ajar. Belum ditetapkannya sebagai benda cagar budaya membuat situs tersebut terabaikan. Permasalahan lain misalnya tanaman liar yang tumbuh subur di badan bangunan dikhawatirkan dapat merusak struktur candi tersebut sehingga sesegera mungkin untuk dapat dilakukan perawatan.

Upaya pelestarian situs candi Pomahan Ajar juga dilakukan oleh komunitas yang menamakan dirinya Forum Peduli Cagar Budaya Muria pada hari Sabtu, 2 Juli 2022 yaitu dengan cara membersihkan bangunan candi, mengidentifikasi artefak, dan observasi di lingkungan candi.

Salah satu anggota forum tersebut Junaidi menyampaikan bahwa kegiatan semacam itu adalah kegiatan rutin yang biasa dilakukan komunitasnya. Untuk candi Pomahan Ajar sendiri ini merupakan kali kedua pihaknya melakukan kegiatan di situs tersebut yang dulu pertama kali dilakukan pengamatan awal bersama tim dari Balai Arkeologi Yogyakarta.

Usai melakukan kegiatan bersih-bersih candi, Junaidi berharap semua pihak yang terkait misalnya saja pemerintah Desa, dinas terkait, komunitas pemerhati budaya, dan lainya dapat ikut serta menjaga situs candi Pomahan Ajar.

Terlebih lagi Junaidi juga berharap agar adanya penelitian lanjutan untuk menguak fakta sejarah candi Pomahan Ajar supaya dapat mengungkap asal usul candi tersebut sehingga dapat membedah fakta sejarah yang sebenarnya dan juga sebagai referensi penetapan benda cagar budaya, sehingga candi Pomahan Ajar akan lebih mendapatkan perhatian. (Aris)