Jejak Makam Keramat Kyai Ma'ruf di Desa Japan Kudus

TH.Indonesia. Kudus - Perjalanan seorang sufi besar yang melakukan siar agama Islam di dukuh Ceglik desa Japan kecamatan Dawe kabupaten Kudus awal dekade tahun 60 hingga awal tahun 80 menjadi kebangkitan umat Islam di lereng gunung Muria sebelah timur, Kamis tgl (13/12/18).

Santri dan menantu Kyai Ma'ruf di ndalem kyai Junaidi desa Japan.

Adalah Kyai Ma'ruf seorang ulama besar pada saat itu dengan karomah yang dimilikinya mampu memberikan kontribusi pada penyebaran agama Islam saat itu.

Hingga berduyun-duyun murid murid dari seluruh penjuru tanah air berdatangan untuk menuntut ilmu agama, hingga dari Kalimantan, Sumatera, Jawa Timur baik di Banyuwangi, Jember,  Surabaya, Jombang,  Blitar maupun Madura dan masyarakat setempat yang mengabdi kepada beliau selama ini.

Beliau mengajarkan berbagai tarekat, yang paling disempurnakan adalah kholidiah qodiriah tentang hakikat kehidupan atau mati sak sejoroning urip, atau matikan dirimu sebelum mati.

Dimana kehidupan ini yang nyata adalah mematikan segala hawa nafsu duniawi yang ada di sifat manusia, agar lebih tawadhu dalam manembah kepada Allah SWT.

Ajaran yang Beliau sampaikan ini kepada murid muridnya untuk lebih ikhlas dalam beribadah dan menjalani bahtera kehidupan ini.

Beliau meninggal pada bulan Jumadil Akhir tepat pada haul ke 17 thn tepatnya pada hari Kamis Paing tanggal 13 Desember 2003.

Beliau mempunyai putra putri lima orang yang sekarang ajaran beliau diteruskan putranya Kyai Sodiq bin Ma'ruf sebagai Mursyid dengan ribuan murid murid yang hadir dalam haul kali ini.

Jejak besar dalam dakwah Beliau juga diteruskan oleh murid muridnya yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, Kyai Ma'ruf sebagai ulama sangat berjasa dalam si'ar agama Islam di tanah air khususnya di daerah lereng gunung Muria. ($.roy)