Puncak Pegunungan Hutan Pinus Gunungsari Sajikan Nuansa Alam Nan Mempesona

TH.Indonesia. Pati - Selasa tgl (27/12/17), Desa wisata alam pegunungan dan hutan Pinus yang berada dari pusat Kota Pati (alun alun simpang lima Pati) mengarah ke Utara lebih tepatnya di jalan Pati - Tlogowungu menuju desa Gunungsari kecamatan Tlogowungu terdapat sebuah obyek wisata Pegunungan Hutan Pinus dan perkebunan kopi.

Wisata Alam Hutan Pinus Gunungsari Sajikan Nuansa Alam Baru nan mempesona. Dok/THI 

Di pegunungan tersebut selain dapat menikmati pemandangan dari ketinggian, kita seakan di manjakan dengan hembusan angin nan sejuk serta aroma wangi khas bunga kopinya yang seakan memberikan nuansa kenyamanan serasa refleksi yang sangat luar biasa yang mampu memberikan kesejukan jiwa sanubari kita karena di hutan Pinus tersebut memang masih sangat khas dan kental menyatu antara hutan dan alam pegunungannya.

Saat awak media targethukumindonesia.com, Senin tgl (26/12717), menyambangi tempat tersebut saat memasuki desa gunungsari dari pertigaan SD 01 pangonan arah naik ke puncak hutan Pinus lebih kurang 1 km dari jalan Tlogowungu - Gunungwungkal saat itu kami sudah di sambut dengan keramah tamahan dan senyuman warga sekitar seakan menunjukan suatu rasa saling menghormati dan saling menghargai.

Keramahan warga sekitar tersebut terlihat saat kami berpapasan (simpangan dalam bahasa Jawa) di jalan, banyak saling sapa dengan bahasa yang halus (sopan) itu menandakan bahwa masyarakat di sana sangat ramah tamah kepada setiap orang dan pengunjung khususnya yang hendak berwisata di sana.

Saat kami melewati perkebunan kopi seketika kami langsung di suguhi pemandangan nan hijau beserta bukit - bukit nan indah yang tampak dari kejauhan, serta kami dapat melihat kota Pati dari atas bukit tersebut, aroma bunga kopi yang wangi dan harum seakan menjadi ciri khas bahwa desa Gunung Sari adalah salah satu desa penghasil kopi arabika terbaik atau lebih di kenal dengan kopi khas pangonan yang memiliki cita rasa yang tinggi tidak kalah dengan kopi unggulan lainnya.

Salah satu rombongan pengunjung yang berhasil kami wawancarai yang bernama Yuli yang berasal dari kabupaten Demak menuturkan ;

Saya baru sekali ke tempat ini dan saya tahu tempat ini dari teman kuliah saya di Kudus dan saya sangat takjub akan keindahan wahana alam perbukitan di gunungsari ini, serta saya baru tahu kalau gunung sari kaya akan hasil bumi dan rempah rempahnya seperti, kapulaga, kopi, cabe jawa, mrica, kunyit, temulawak, jahe, getah Pinus, cengkeh, kapas dan buah - buahan manggis serta masih banyak lagi," tuturnya.

Di sini tempatnya sejuk sekali dan nyaman penduduk sekitar juga ramah, yang lebih khas lagi di tempat ini adalah suasana alamnya yang masih khas dan sangat kental sekali sehingga masih banyak sekali bunyi atau suara binatang khas hutan seperti suara kicau burung dan yang lebih asik lagi dan tidak ada di tempat lain suara walang kekek nya atau belalang cenggeret dalam bahasa jawa," imbuhnya sambil tersenyum manis serta mengakhiri perbincangan dengan kami  awak media.

Kepada awak media salah seorang pengurus parkiran yang bernama Edi menuturkan :

Kalau hari hari biasa sedikitnya lebih kurang masih ratusan pengunjung," terangnya.

Tetapi kalau pas akhir pekan atau hari libur lainya ya bisa mencapai 500 an pengunjung, hal itu kan bisa terlihat dari hasil penjualan tiket di depan di pintu masuk wisata, " imbuhnya. 

Terpisah, Mr. Tugi Eriyono selaku aktifis yang masih aktif di organisasi di bidang pemantau publik dan peduli lingkungan asal Pati  yang juga bergerak di bidang sosial budaya menyatakan ;

Kalau mau di kelola dan diperhatikan oleh pemerintah daerah sebenarnya desa  gunungsari merupakan salah satu icon kota Pati selain dapat menyuguhkan wisata alamnya, desa tersebut termasuk penghasil rempah rempah dan kopi terbaik, juga satu hal yang masih menjadi misteri adanya sebuah candi kuno yang di perkiraan telah ada pada abad ke XII dengan ciri khas ornamen pada bata merahnya, ini menjadi bukti bahwa dahulu sudah ada tempat yang sakral dan keramat yang telah di uri - uri masyarakat setempat sebagai keluhuran budaya lokal, hal ini yang masih belum terungkap oleh ahli sejarah atau geologi untuk diteliti lebih lanjut, " ujarnya.

Saya berharap agar kedepannya pemerintah mau memerhatikan potensi alam ini untuk di jadikan salah satu destinasi obyek wisata wahana alam perbukitan yang tidak kalah menarik dari wisata alam lainnya, serta jalan akses satu - satunya agar di perhatikan. 

Mr. Tugi Eriyono aktifis dan penggiat budaya atau keluhuran lokal sebagai cagar budaya Nasional. 

Juga saya berharap dari dinas pariwisata agar turun ke lapangan meninjau lokasi supaya mendapatkan perhatian khusus baik dari tingkat desa, pusat, pemda maupun pemkab agar lebih maju dan berkembang yang dapat menyumbangkan devisa atau pendapatan daerah terutama masyarakat setempat yang mampu menggerakkan perekonomian dengan berdirinya paguyuban warung kopi, tempat parkir, wahana wisata (permainan) flying fox dan lainnya, " terang Mr. Tugi Eriyono. (THI/$.Tugi)